Betapa banyak yang ingin dituliskan dan dikatakan. Betapa sedikit yang bisa disampaikan lewat selembar halaman kata pengantar dalam buku tesis saya. Dalam note ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak sempat saya tuliskan di buku tersebut.
Untuk Rabb yang Maha Rahim,
Betapa banyak nikmatNya yang saya terima seumur hidup. Dalam satu tahun terakhir ini nikmatNya tidak juga putus-putus, terutama nikmat sehat dan rezeki. Hanya karena izinNya saya bisa lulus tepat waktu. Hanya karena membaca Al Qur'anNya, saya bisa tetap waras. Segala puji hanya untuk Allah, Rabb semesta alam.
Untuk Ibu yang doanya tidak pernah berhenti sedetikpun. Untuk Bapak yang sholat Dhuha, sholat malam dan shaum Senin-Kamisnya tidak pernah terlewat. Doa beliau berdua yang bertubi-tubi dan tidak pernah putus pasti mengganggu Allah siang dan malam, membuat Allah merasa "gerah" dan tidak punya pilihan lain selain mengabulkannya. Saya pernah mengajar & meneliti selama 48 jam nonstop, pernah juga hanya tidur 5 jam dalam seminggu, tapi selama penelitian saya tidak pernah sakit (pas penelitian selesai, saya baru sakit2an, hehehe). Semua kekuatan itu pasti hanya karena doa orang tua saya yang berhasil menggetarkan singgasana Allah, membuat Sang Rabb tidak tega untuk tidak mengabulkannya. Sesungguhnya ridho Allah ada bersama restu orang tua.
Ibu yang selalu masak makanan bergizi tinggi tiap saya pulang akhir pekan dan dengan sabar menghadapi fluktuasi emosi saya selama penelitian. Juga Bapak yang mau-maunya menggantikan saya menyetrika saat saya deadline menyusun tesis. Betapa besar rahmat Allah telah memberi saya orangtua yang begitu luar biasa.
Untuk Ety, adik tercinta, yang selalu mendoakan saya cepat2 lulus shg bisa cepat2 menikah dan memberinya keponakan. Dia juga yg selalu mensupport dengan pizza, cemilan, es krim dan coklat selama saya menyusun tesis. Dimana lagi bisa nemu adik seunik dia. Hahaha.
Untuk bu Silvi yang dengan tabah merevisi tulisan saya berkali-kali, mulai proposal hingga tesis. Juga selalu menanyakan progress penelitian saya dan memberi solusi-solusi. Terima kasih, bu, selama ini sudah membimbing saya dengan tabah :)
Untuk bu Effi, yang juga selalu memantau penelitian saya. Terima kasih juga bu :)
Pak Iskandar & Pak Arry, yang meski adalah penguji saya tapi selalu berbaik hati membagi ilmunya kepada saya,,, somehow setelah ngobrol sama beliau berdua saya sering mendapat “pencerahan”. Makasih banyak ya Pak. Err,,, pak,,, boleh ngajak karaokean bareng ga? Hehehe.
Pak Sumarno, yang sudah berbaik hati menyetujui permohonan permintaan bahan yang saya ajukan. Terima kasih selalu baik kepada saya, Pak, padahal saya bukan anak buah Bapak lagi. Terima kasih, Pak, karena sudah menelpon saya menjelang sidang, mendoakan saya dan meminta orang2 mendoakan saya juga :) Meski sekarang kita nggak bekerja di perusahaan yang sama lagi, tapi syukurlah saya masih bisa ketemu Bapak terus karena Bapak skrg mengajar juga di UI :)
Radit, teman saya siang dan malam. Makasih selalu mau menemani saya kemana-mana, memaklumi kegaptekan saya dan menjadi teman sependeritaan di lab farset. Makasih selalu tabah menghadapi teriakan-teriakan dan emosi saya yang fluktuatif. Nggak banyak cowok yang bisa tahan mendengar kesinisan saya tanpa balik menyerang. Radit ini adalah salah satu yang paling tabah hatinya.
Mbak Devfa,,, yang tabah meski bahan2nya saya ambil2 melulu dan saya belum invent akhir juga nih. Hehehe. Mbak deva,,, makasih banyak ya selama ini udah bantuin nia,,, mulai dari minjemin alat2 dan bahan, menemani nia mengoreksi hasil ujian sampai malam2, menemani makan dan karaoke kalau nia lagi suntuk dan termasuk menampung curhat-curhat nia. Saya belajar satu hal dari mbak deva “Jangan suka mempersulit langkah orang. Kalau kita mempermudah langkah orang, maka Allah akan mempermudah langkah kita.” Terbukti kan Allah memudahkan jalannya ke Westminster. Semangat ya mbak! Ini bukan akhir! Ini baru awal! Ingat,,, PANTANG PULANG SEBELUM DIPINANG! Hahaha.
Untuk mbak Fia, kawan senasib sependeritaan sejak awal. Ibu yg satu ini hebat banget. Meski udah punya Zalika, tetep semangat penelitian. Makasih sudah selalu berbagi, mbak,,, baik berbagi makanan maupun berbagi ilmu kehidupan :) Ayo tetep semangat! Aku masih tetep nemenin penelitian kok :)
Untuk adik2 tersayang. I'm not gonna make it without you all, dear. Saya nggak akan sanggup menjalani semua ini, termasuk malam-malam itu, sendiri tanpa kalian.
Herlina, si bendahara dan organizer kita semua, yang dengan tepat mengatur pembelian bahan sesuai yang saya inginkan. Herlina yg selalu memastikan jadwal adik2 yang lain sesuai dgn jadwal yang saya buat. Herlina juga temen ngelenong saya,,,, cuma kami yang bisa saling memahami bahasa kami. Makasih ya cinta, udah bikin hari-hariku jadi lebih banyak tawa :)
Fungi, si seksi yang ga pernah sadar bahwa dirinya seksi. Anak ini yang sampai detik2 terakhir selalu menemani saya menginap. Punya kekuatan yang melebihi saya dalam hal begadang,,,, dan sama2 tepar selesai penelitian :p. Sebagai sesama "artis perfilman", kami merasakan derita yg sama,,, baru selesai penelitian 2 hari sebelum maju seminar :) hehehe. Makasih ya sayang, sll mjd andalan kami dalam mendesain gambar,,, mulai dari overlay DSC, IR, dsb.
Charla, si cantik yang pertama kali menemui saya dan tanya2 soal penelitiannya. Yang kadang rempong, tp selalu bisa diandalkan. Charla termasuk adik yang banyak menghibur saya, terutama dengan kesediaannya untuk terus diledek2in pacaran sama Wahyu :) Charla juga teman sependeritaan dalam menghadapi mesin coating yang "sesuatu" itu, dan menghadapi foto2 tablet yang "sesuatu" juga. hahaha. Makasih ya cinta :)
Ester, yang narcisnya melebihi saya. hahaha. Ester ini temen rebutan alat disolusi nih, hahaha. Makasih ya teman, untuk malam2 disolusi yang "sesuatu".
Wahyu, si ganteng yang pintar, hahaha. Ini adik saya yang paling pinter ngomong, membuat orang percaya dan memengaruhi pikiran orang-orang. Selalu menjadi andalan kita dalam hal-hal “khusus”,,, terutama karena dia yang paling awal menyelesaikan penelitiannya :) Wahyu yang paling pintar menyemangati dan “menjatuhkan” orang dalam waktu yg sama. Dia yang bilang ke saya, dua minggu menjelang seminar hasil, "Mbak nia harus optimis! Meski tetap realistis.” Hahaha. Makasih ya selalu bikin saya geregetan J
Redho, si Sekjen yang selalu optimis. Paling sering menghilang, juga paling nyeleneh, tapi menurut bu Silvi paling bagus presentasinya :) Makasih ya selalu bawa oleh2 tiap kali selesai meeting ISMAFARSI. Hehehe.
Willy, ini adalah “adik yang tertukar”. Entah sejak kapan dia jadi adik saya juga. Tapi dia ini yang paling tabah menemani saya nginep, meski dia sendiri tidur di lab, hehehe. Willy yang membantu saya setting mesin tablet. Dan Willy juga teman sarapan saya hampir setiap pagi selama sekitar 2 bulan. Anak ini lucu & kadang bikin geregetan karena sering concern di satu hal tertentu, terlalu lama berkutat disitu dan ga maju2 penelitiannya. Tapi alhamdulillah akhirnya kita lulus bareng ya dek :) Makasih ya selalu menemani saya.
Delly, adik yang baik banget mau mengajari pakai SDF, bahkan mau menguliti tikus buat saya :) Makasih banyak ya del, hehehe.
Mbak Ika, Kak Leni, Mbak Nina, Bu Rica, Mbak Asih, Kathie, Mas Bambang, Agus, Mbak Resty, Pak Joko S, Mas Ian dan semua kru Sanofi yang sudah menjadi keluarga saya sejak 4 tahun lalu,,, yang meski saya sudah nggak bekerja disana lagi, tapi saya sll diterima dengan hangat dsna. Makasih ya selalu mendoakan penelitian nia :)
Pak Edi, yang sudah berbaik hati menghibahkan banyak plasebo untuk saya latihan coating. Makasih banyak ya pak J Jangan lembur melulu pak, nanti stres lho :p
Diny, Dewi, Shita, Ruli & Rana, teman-teman yang selalu menanyakan penelitian saya, memberi semangat dan mendoakan,,, bahkan meminjamkan novel dan komik2 yang menghibur. Kalian adalah salah satu alasan kewarasan saya. Makasih banyak ya teman :)
Yasmin dan Tika, adik-adik yang selalu mendoakan saya. Doa yang tulus memang selalu dikabulkan Allah, dan saya selalu melihat ketulusan di mata kalian. Ciyeeee J
Teman-teman S2: Engkom, Baitha, Ani, mbak Ruth, mbak Aktsar, mbak Rien, mbak Yuni, Rida, mas Aqza, ci Yenny dan semuanyaaaaaa .... terima kasih banyak yaaaaaaa sudah saling mendoakan. Sampai jumpa lagi, barangkali nanti kita ambil S3 bareng2 lagi? Hehehe.
Pietra, Tante Dona Mareta, Heri-San dan Riris, yang sudah banyak membantu mencarikan jurnal2 yang susah diakses. Makasih banyak ya teman2 :) Semoga lancar S3nya disana.
Offi, Koko, Onya, Ejay,dan teman2 Apt 74 lain yang juga banyak kasil info2. Makasih banyak ya :)
Adik-adik di lab farset, fortab dan farkol yang sudah banyak membantu saya, tapi nggak bisa saya sebutkan namanya satu per satu saking banyaknya,,, makasih banyak ya.
Teman-teman lain yang nggak bisa saya sebutkan namanya satu per satu. Untuk doa-doa yang kalian kirimkan tanpa pernah saya sadari,,, terima kasih banyak. Edi & Uke yang sering meminjamkan botol infus, Patsy, Uchi, Jaka, Majang, Wawas, dan semuanyaaaa.
Bang Akbar, yang selalu menemani saya sejak awal tanpa henti. Menemani karaoke sampai menemani menginap dan begadang. Selalu menyanyikan lagu2 kesukaan saya berulang-ulang tanpa bosan. Menyimpan semua yang saya perlukan, termasuk curhatan saya. Juga seringkali saya paksa kerja nonstop. No word can describe how much I thank to you.
Terakhir, kepada diri saya sendiri. Terima kasih ya nia, karena sudah menjadi pemimpi dan pengkhayal ulung. Terima kasih sudah selalu bertahan dan sudah selalu memutuskan untuk kembali berjalan setelah jatuh berkali-kali. Terima kasih sudah selalu percaya dan bersikeras. Terima kasih sudah begitu nekat dan tetap berlari saat pintu hampir ditutup.
congratzzz niaaaa.. proud of youuuu...
BalasHapusma'acih diaaaaannn :)
Hapuseh, kamu dateng pas acara Phase 74 yak? aku dikasih tahu gama, tapi ga sempet ketemu dian :((
selamat selamat selamat....
BalasHapussemoga ilmunya berkah :D
*traktiran-traktiran-traktiran* :p
selamat juga Gama Ramadhan, S.Farm., Apt ,,,, semoga ilmunya berkah,,,, welcome to the real world :)
Hapus