Ohayo onii-san,
Apa kabar, kasih?
Bukankah wajahmu tetap cerah meski langit mendung?
Pasti kau melihat hujan bagai simfoni menyegarkan.
Pagi, cinta.
Bukankah kau sudah sholat dhuha pagi ini?
Betapapun sibuknya ritme kerjamu?
Angeyon haseyo, oppa,
Makan sianglah dulu meski jadwalmu padat.
Sudahkah sholat dzuhur?
Bukankah Tuhanmu lebih penting daripada bos-mu?
Night, my love.
Jangan bilang kau belum di rumah.
Apalah gunanya semua itu jika kau sakit.
Apalah gunanya itu jika kita tak bisa bertemu.
My dear, sudahkah kau akan tidur?
Pergilah sebentar ke balkon kamarmu.
Aku sedang melihat bulan yg sama dengan bulan yg kau lihat.
Apa disana bisa kau bayangkan diriku?
Karena aku sll bisa membayangkanmu.
Dan jika nanti kau bangun di tengah malam.
Ingatlah aku dalam sekelumit doamu.
Karena begitupun denganku.
Agar Tuhan mempertemukan kita dengan cara yg indah.
My lovely future husband,
Bilakah aku bisa memanggilmu "Ayah" ?
Apa kabar, kasih?
Bukankah wajahmu tetap cerah meski langit mendung?
Pasti kau melihat hujan bagai simfoni menyegarkan.
Pagi, cinta.
Bukankah kau sudah sholat dhuha pagi ini?
Betapapun sibuknya ritme kerjamu?
Angeyon haseyo, oppa,
Makan sianglah dulu meski jadwalmu padat.
Sudahkah sholat dzuhur?
Bukankah Tuhanmu lebih penting daripada bos-mu?
Night, my love.
Jangan bilang kau belum di rumah.
Apalah gunanya semua itu jika kau sakit.
Apalah gunanya itu jika kita tak bisa bertemu.
My dear, sudahkah kau akan tidur?
Pergilah sebentar ke balkon kamarmu.
Aku sedang melihat bulan yg sama dengan bulan yg kau lihat.
Apa disana bisa kau bayangkan diriku?
Karena aku sll bisa membayangkanmu.
Dan jika nanti kau bangun di tengah malam.
Ingatlah aku dalam sekelumit doamu.
Karena begitupun denganku.
Agar Tuhan mempertemukan kita dengan cara yg indah.
My lovely future husband,
Bilakah aku bisa memanggilmu "Ayah" ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar