"Nia, terima kasih ya sudah mendoakan saat umroh.
Setelah dua tahun menunggu, istri gue sedang hamil sekarang."
Begitu kabar yang saya
dapat dari salah seorang sahabat saya dua malam lalu. Lalu tanpa peringatan,
tiba-tiba saya menangis.
Memang benar, istri
sahabat saya hamil belum tentu karena doa saya yang dikabulkan Tuhan. Dia pasti
telah menitipkan harapannya pada banyak orang untuk mendoakan. Tapi bukan itu
yang terpenting. Yang penting, saya sebentar lagi punya keponakan baru :D
Saya menangis bukan hanya
karena senang, tapi juga karena terharu. Jikalah benar bahwa Tuhan telah
mengabulkan salah satu doa yang saya panjatkan di depan pintu rumahNya, tentu
doa yang lain hanya menunggu waktu dan usaha untuk dikabulkan. Katanya, semua
doa manusia akan dikabulkan Tuhan, sesuai dengan usaha yang kita lakukan.
Seperti halnya Tuhan tidak akan memberi cobaan melainkan yang dapat ditanggung
oleh seseorang, mungkin juga Tuhan tidak akan memberikan rizki melainkan
sebesar yang berhak diterima orang tersebut. Dan hak itu datang setelah
kewajiban ditunaikan.
Bukan hanya doa saya
untuk kehamilan istri sahabat saya yang dikabulkan Allah. Hanya dalam waktu
beberapa minggu setelah saya kembali dari rumahNya, Tuhan telah mengabulkan dua
doa saya.
Salah satu harapan yang
saya sampaikan di depan rumahNya kala itu adalah supaya saya dan ketiga sahabat
dekat saya segera menemukan jodoh yang terbaik bagi masing-masing kami. Dan ndilalah, tiga hari lalu salah
satu sahabat dekat saya itu memberi kabar bahagia. InsyaAllah ia akan
melangsungkan pernikahan pada pertengahan April besok. Tentu saja ia menikah
bukan karena doa saya, karena rencana pernikahannya sudah disusun sebelum saya
umroh. Tapi bukan itu yang terpenting. Entah doa siapapun yang dikabulkan, yang
penting akhirnya salah satu diantara kami akan segera pecah telor.
Hahaha. Katanya, kalau salah seorang diantara sahabat dekat sudah menikah, maka
sahabat lainnya akan segera menyusul. Aamiin. Hahaha.
Dari dua berita itu, saya
mendapatkan satu kesimpulan. Bahwa terkadang Tuhan mengabulkan harapan kita
yang disampaikan melalui doa orang lain. Kita tidak pernah tahu diantara sekian
banyak doa yang disampaikan oleh orang-orang yang kita mintakan doanya itu, doa
siapa yang dikabulkan Tuhan. Sama seperti kita tidak pernah sadar, mungkin ada
harapan-harapan orang lain yang dikabulkan Tuhan melalui doa kita.
Maka saat kita
menginginkan sesuatu, jangan malu untuk meminta didoakan oleh sebanyak mungkin orang-orang
terdekat kita. Dan saat seseorang memintamu untuk turut mendoakan kebaikannya,
jangan bilang “Iya, pasti gue doain,” hanya untuk basa-basi. Bisa jadi dia
memang bersungguh-sungguh mengharapkan kamu berdoa untuk kebaikannya.
Sejak beberapa lama ini
saya membiasakan diri mengubah jawaban saya setiap pertanyaan “Kapan nikah?”
diajukan. Saya pikir, mungkin ada baiknnya kalau menjawab “Segera. Doain ya.”
Saya tidak pernah
benar-benar berharap mereka benar-benar mendoakan, karena ada saja orang yang
bertanya hanya karena terlalu ingin tahu urusan orang. Namun demikian, memang
ada beberapa orang yang menanyakan hal itu karena mereka peduli pada
kebahagiaan kita. Kepada orang-orang seperti itulah saya menitipkan harapan
saya melalui doa mereka. Saya selalu percaya, doa orang-orang yang baik dan
tulus menyayangi saya ini akan dikabulkan Tuhan.
Kalau kamu tidak bisa bersama dengan orang yang
namanya selalu kamu sebut dalam doamu setiap hari … mungkin kamu akan bersama
dengan orang yang selalu menyebut namamu dalam doanya setiap hari.
Tuhan pasti mengabulkan
doa kita. Asal kita percaya. Dan melihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar