Dear Nobita,
Yang
menemani saya setiap hari Minggu jam 8 pagi. Sejak saya SD, selama 20 tahun ini.
Sejak saya
kelas 1 SD, kamu kelas 5 SD. Sekarang saya sudah selesai kuliah, kamu masih aja
kelas 5 SD. Apa masa-masa SD terlalu membahagiakan sehingga kamu nggak rela
melepasnya?
Kalau
dipikir-pikir, iya juga sih. Mungkin masa SD adalah yang paling menyenangkan. Dulu kita menganggap dipaksa bangun pagi-pagi
untuk mandi dan sekolah adalah suatu penindasan. Waktu itu kita belum sadar,
nanti setelah dewasa kita tidak lagi perlu dipaksa bangun pagi, karena
semalaman memang nggak tidur karena pekerjaan kantor.
Dulu kita
menganggap guru matematika adalah teror sepanjang masa. Waktu itu kita belum
sadar bahwa nantinya kita akan bertemu bos yang seperti dementor ... menyerap
seluruh kebahagiaan hingga jiwamu hampa #ahseeekkk
Dear Nobita,
Kamu punya
banyak kekurangan. Tapi kamu tokoh utama dalam anime Doraemon. Seperti
Doraemon, yang katanya robot produk-gagal di masanya, tapi juga jadi tokoh
utama bersamamu. Doesnt it mean
something?
Bahwa tidak perlu menjadi sempurna untuk
menjadi tokoh utama.
Dengan
segala kekurangan, setiap kita adalah tokoh utama dalam hidup kita kan? Bahkan
meski beberapa kita merendahkan diri sendiri dengan menganggap bahwa kita hanya
figuran dalam hidup orang lain. Sesungguhnya Tuhan sudah menjadikan kita tokoh
utama, tapi kita yang merendahkan diri. Kita menjalani hidup yang dipilihkan
orang lain, sehingga kita merasa hanya sebagai figuran.
Everyone will die. But not everyone ever
live.
Dear Nobita,
Dari kamu,
saya belajar seberapa besar dampak sepotong
cinta.
Karena
kecintaan yang besar, kamu berubah. Dari seorang anak cengeng dan pemalas,
katanya nantinya kamu akan menjadi ilmuwan. Karena kecintaan yang besar dan
rasa kehilangan yang dalam kepada Doraemon yang harus kembali ke abad 22 karena
rusak parah, setelah dewasa kamu yang membuat prototype Doraemon. Begitu kata
orang-orang.
Bahkan meski
penciptamu, Fujiko Fujio, sudah meninggal, tapi karena kecintaan orang-orang
yang besar, mereka meneruskan hidupmu. Karena
cinta yang besar, saya tetap bisa terus bertemu kamu setiap Minggu, hingga
sekarang.
Dear Nobita,
Hidupmu
tidak sempurna. Seperti juga hidup semua orang di dunia ini. Tapi begitulah
hidup kan? Berharga, sebagai mana adanya.
Terima kasih
sudah selalu menemani selama ini. Dan mengingatkan bahwa tidak ada hidup yang
layak untuk disesali. Karena seberat apapun hidup, setiap dari kita memiliki
Doraemon, sahabat yang selalu membantu, meski tidak dengan kantong ajaibnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar