Kita pasti pernah lihat iklan susu formula di televisi Indonesia. Gara-gara minum susu formula tertentu, si anak jadi bisa membawakan minuman untuk tamu. Lalu para tamu akan bilang "Duh, pinter banget si. Anak siapa sih ini?" Hal ini mengindikasikan bahwa jenis susu formula yang diminum tidaklah sepenting asal-usul anak tersebut, bahkan meski sudah jelas itu anaknya Ibu Neneng.
Di sisi lain, kalau ada anak yang badung banget dan suka manjat pohon mangga tetangga, pasti pertanyaan pertama yang ditanyakan adalah "Ini anak siapa sih?"
Begitulah. Bagaimanapun, dalam hidup kita tidak pernah bebas dari penilaian orang-orang. Sialnya, entah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk, orang-orang akan selalu mengaitkan perilaku kita dengan orang-orang yang kita sayangi. Itulah mengapa bahkan sayapun, sebagai orang yang sebenarnya tidak pernah peduli dengan pendapat orang lain, kadang terpaksa mengikuti arus demi meminimalisiri orang-orang bilang "Itu anak perempuan yang berantem terus sama anak cowok itu anaknya siapa sih?" atau "Itu anak perempuan yang selalu menang lomba makan sama anak cowok itu, anaknya siapa sih?"
Mungkin begitulah, salah satu cara menunjukkan kecintaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi adalah dengan menjaga nama baiknya dan membuatnya bangga (tentunya selain mengikuti perintah dan menjauhi larangan dari orang yang kita sayangi)
Mungkin begitu juga kalau kita ingin menunjukkan kecintaan kita kepada agama kita, Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Menjadi rahmat bagi semesta, seperti yang dicontohkan Rasulullah, bukannya menjadi ancaman bagi orang lain. Menjadi umat yang bermanfaat, berprestasi dan membuat orang lain bertanya "Dia itu muslim ya? Baik ya. Pintar pula". Misalnya gitu.
Ngomong-ngomong, inget nggak dulu waktu masih SD, kadang ada anak bandel yang suka mengolok-olok nama orangtua kita misalnya? Meski kita tahu bahwa kehebatan orangtua kita tidak akan berkurang hanya karena bercandaan anak cemen, tapi toh kita tetap marah mendengar olok-olokan itu dan membela orangtua kita kan, karena kita sayang kepada orangtua kita. Mungkin begitulah cara kita menunjukkan kecintaan kita.
Jadi sudahkan kita menunjukkan kecintaan kita kepada agama, Rasulullah dan Pencipta kita?
Selamat Tahun Baru Hijriah. Mari hijrah, menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat dan membanggakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar