Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Sabtu, 21 Desember 2013

BAHAGIA

Ironis. Kadang satu-satunya hal yang bisa membuat manusia bahagia adalah dengan menertawakan hal-hal menyedihkan.

* * *

“Berhentilah berpura-pura. Kamu lagi sedih kan? Makanya kamu minta aku nemenin kamu nonton? Kenapa sih selalu berpura-pura bahagia?”
“Karena sudah banyak orang yang berpura-pura sedih.”
“Maksudnya?”
“Lihat saja orang-orang yang meminta belas kasihan di jalanan. Banyak yang hanya berpura-pura dengan kemalangan mereka.”
“Jadi kamu memilih sebaliknya?”
“Kalau orang-orang itu bisa menjadi bahagia dengan berpura-pura sedih, kenapa aku nggak bisa menjadi benar-benar bahagia dengan berpura-pura bahagia?”
I don’t get your point, Schatzi.”
 “Rejeki manusia sudah diatur Tuhan, Schatzi, tapi manusia tetap harus memperjuangkannya. Kebahagiaan juga begitu. Kebahagiaan sudah ada, dan manusia juga harus memperjuangkannya kan?”
“Teori yang aneh.”
“Contohnya untuk acara nonton kita hari ini. Tadi pas aku tiba-tiba ajak kamu nonton abis pulang kerja, kamu pasti buru-buru kan?”
“Iya. Kamu ngajaknya mendadak sih. Untung aku kerjanya cepat, trus langsung ngebut kesini, jadi bisa nonton bareng kamu sekarang.”
“Maaf ya, pasti kamu jadi capek dan repot banget karena aku ajak mendadak.”
“Nggak apa-apa, Schatzi, aku senang kok.”
“Beneran? Kamu senang nonton sama aku?”
“Senang dong.”
“Bahagia?”
“Banget.”
“Nah, itu buktinya. Kebahagiaan juga harus diperjuangkan.”
“Tapi ini beda dengan kamu yang selalu berusaha tertawa. Pura-pura bahagia padahal lagi sedih.”
“Sama aja, Schatzi. Tertawa adalah salah satu cara mengusahakan kebahagiaan. Karena kita nggak selalu bisa tertawa karena bahagia, maka mungkin kita bisa mengundang kebahagiaan datang dengan cara tertawa.”


* * *

“Berjanjilah, kamu akan tertawa paling sedikit tiga kali sehari. Bahkan meski harus memaksa diri.”
– Eun Shi Kyung kepada Lee Jae Shin --

Beberapa kebiasaan baik kadang awalnya memang harus dipaksakan. Termasuk kebiasaan tertawa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar