Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Senin, 27 September 2010

Being a good listener

Setelah melalui perjalanan panjang pencarian jati diri (lebayyyyy) akhirnya gw menemukan salah satu bakat terpandam gw : MENDENGARKAN.
Belakangan gw baru sadar bahwa gw mempu menyerap lebih banyak informasi & mengingat hal-hal dengan cara mendengarkan.

Menjelang ujian, yang paling penting bagi gw bukanlah menghapal sampai tengah malam, tapi nangkring pagi2 di kampus dan menunggu teman-teman yang lain datang. Teman2 biasa menghapalkan bahan ujian sambil bicara (melafalkan). Jadi gw cukup duduk di hadapan mereka yang sedang menghapal sambil memejamkan mata, dan gw akan hapal bahan ujian scr otomatis. hehehe.

Kalo di kantor ada meeting yang dijadwalkan lewat intranet, biasanya gw bakal pikun dan ga dateng di meeting tersebut. Lain hal kalau gw diundang meeting scr lisan.

Dan gw bisa tahan duduk/ bertelpon ria berjam-jam hanya untuk diam dan mendengarkan curhatan seseorang.
Gw tahan u/ tidak menyela curhatan,,, menunggunya sampai selesai bercerita, br kemudian gw bereaksi (entah kalem atau langsung meledak. hahaha)

Mungkin karena ini beberapa temen jd suka curhat ke gw. Ada beberapa statement mereka yang bikin gw GR dan akhirnya menyadari kelebihan gw ini. Mereka bilang, ga banyak orang yg bisa tahan mendengarkan curhatan dalam waktu lama tanpa bereaksi, dan gw salah satunya. Mereka bilang, kadang2 mereka ga butuh solusi saat curhat,,, mereka cuma butuh didengar. Hmm,, ini ilmu baru buat gw.

Nah, gw pribadi menikmati kegiatan melacur ini (melakukan-curhat-curhatan).
Dengan mendengarkan sekian banyak permasalahan manusia, sbnrnya gw jadi belajar juga. Nggak jarang, temen2 gw ini sebenernya udah tahu solusi atas masalah mereka sendiri, dan mereka cuma butuh tempat untuk melampiaskan uneg2 & marah2. Jd sebenernya saat gw mendengarkan curhatan & omelan mereka, gw sekaligus mempelajari jalan keluar yg mereka pilih dari masalah mereka masing2. Dan hal ini sangat memperluas wawasan gw.

Sayangnya, ada nggak enaknya juga kalo udah terlanjur dicap sebagai pendengar yang baik.
Kadang saat kita butuh didengar, malah ada temen yg dateng/ telpon buat curhat. Yg tadinya gw pengen marah2in orang, malah jadi dengerin omelan orang.

Trus kadang gw curhat sama orang yg salah,,, entah tu orang ember & menyebarluaskan masalah gw,,, atau tu orang tll heboh sampe sll memotong kata2 gw & bereaksi thd setiap kata yg gw ucapkan. Jatohnya, gw bukannya curhat, malah dengerin nasehat2 panjang lebar yg sebenernya gw udah tahu.
Even a good listener need to be listened too, rite?

Nggak enaknya lagi, kalo ada temen yg pengen curhat sementara mood gw sndri lg jelek.
Kasus lain, waktu ada cowok yg gw taksir malah curhat ke gw ttg gebetan barunya. Eeerrrggghhhh,,,, sakeeettt hateeeee.

Yah, gitu deh. Jadi ada enak & ga enaknya juga jd pendengar yg baik.
Tapi bagi gw, ini adalah bakat yg ga dimiliki semua orang. Dan gw hrs mempertahankannya.
Kalo dipikir2 lagi, sbnrnya Allah memediasi keinginan gw dgn memberikan berkah ini kpd gw,,, untuk menjadi lebih berguna bagi sebanyak2 umat,,, setidaknya bagi teman2 terdekat gw dulu.

Ya Allah,,, smg saya bisa terus mjd pendengar yg baik. Amiiiinnn

Sabtu, 25 September 2010

i hate myself for being so powerless

Saya marah pada diri saya sendiri karena merasa tidak senang dengan keberhasilan orang lain.

Saya memaksa diri untuk mengakui, meski dia spt iblis, dia memang cemerlang.

Hanya saja kadang saya berpikir, mengapa Tuhan menganugerahkan otak seindah itu, wajah semenawan itu, kemampuan sebesar itu kepada orang yang menggunakannya hanya untuk merendahkan & menyulitkan orang lain?

Saya marah pada diri sendiri
mengapa tidak bisa menjadi lebih pintar dari dia,
lebih mampu dari dia,
dan sekaligus lebih baik & lebih bermanfaat dari dia?

Allah, mohon jadikan hamba lebih kuat & lebih bermanfaat.

Selasa, 14 September 2010

Menghapus Jejak

Terus melangkah melupakanmu
Lelah hati perhatikan sikapmu
Jalan pikiranmu buatku ragu
Tak mungkin ini dapat bertahan


Perlahan mimpi terasa mengganggu
Kucoba untuk terus menjauh
Perlahan hatiku terbelenggu
Kucoba untuk lanjutkan hidup


Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah, semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu

He's out of my hands

he’s out of my hands,,,
to think for 10 years he was here,,,
he’s out of my life,,

I don’t know whether to laugh or cry,,,
I don’t know whether to live or die,,,
And it cuts like a knife when he’s out of my life,,,
he went somewhere i couldn’t reach without goodbye,,,
What could be worse than leaving something behind?

the most stupid thing i did

When I saw him first time and fell in love … that’s stupid
When I missed him so much … that’s idiot
When I waited for him even he never say that "word" … that’s ironic
When I waked up every morning and loved him …
And I went to bed at night and felt so sick coz he didn’t say love me yet ,,
as he should tell the truth about his own feeling …
That’s all the most stupid I’ve ever done.
Now I realize …
That’s all just stupidity.
Remembering him is a mistake,,,
Coz he even couldn’t dare to make any commitment.

Bodoh & Bingung

BODOH:
Kenapa sinetron2 indonesia jaman sekarang sangat amat ga bermutu? Isinya kebodohan, ketololan, keanehan dan ketidak masuk akalan. Kalau bukan ketololan, paling mentok ya hedonisme dan fiktif kacangan. Udah gitu, kok sinetron2 kaya’ gitu bisa tayang dalam waktu lama di TV indonesia ya? katanya ratingnya tinggi? Apa berarti manusia2 indonesia yg makin bodoh? Mau2nya disuguhi tontonan ga bermutu gitu. Ampun deh… itu sinetron dipanjang2in episodenya sampe jalan ceritanya berbelit2 ga jelas juntrungannya. Tapi tetep aja ada yg nonton? Kurang kerjaan bgt kan tu orang2?
Gw sendiri sampe muak dg tontonan2 itu,, jadi biasanya ba’da Isya gw udah tidur… ntar baru bgn lg jm 12 mlm setelah tontonan2 yg membodohi otak itu habis.

BINGUNG:
Setelah bersahabat lama dengan kaum adam, gue tetep ga pernah bisa memahami mereka sepenuhnya lho. Kenapa ya? Padahal gw menghabiskan masa SD dengan memukuli para cowok yg nakal di kelas, yg berisik mnta ampun saat pelajaran kosong (secara ya, gw kan 6 tahun hidup sebagai ketua kelas). Gue menghabiskan masa 6 thn di SD dengan berantem dengan temen2 cowok gue sampe gigit2an n pukul2an, main galasin, dan main bola bareng mereka.
Gue menghabiskan 3thn di SMP dg berteman dengan cowok2 aneh yg mengajari gw hal2 maksiat, termasuk bagaimana fungsi biologis dan libido mereka bekerja (sial tu cowok2, merusak otak gue yg saat itu masih lugu). Untungnya, gue nggak sempat tertarik dan terjebak pada hal2 aneh itu. Cukup tahu aja sih, sekedar u/ nambah2 pelajaran biologi lah. Hehe… Anehnya, kenapa ya mereka bisa2nya menceritakan hal2 kaya’ gitu pada gue? Emang gue ini nggak dianggap cewek ya? Er…mungkin iya sih, soalnya dulu gw masih tomboy bgt,,, meski udah ga suka menggigit para cowok brengsek lagi.
Gue juga menghabiskan 3 thn di SMP dgn main bola bareng mereka, sampe gue pernah nyaris pingsan kena tendangan bola. Geblek itu cowok,,, ga kira2 mainnya,,, ga inget bahwa gue cewek ya?!
Gue menghabiskan 3 tahun di SMF dengan lebih banyak teman cewek. Tapi gue tetep berteman akrab dgn beberapa cowok: Lukman (ade angkat kesayangan gue), Kiki(Ayah), Bryan (yg sering gue kejar2 n gue pukulin dg penggaris kayu gue), Ega, Gatot n Herman. Tapi di tahun2 ini, gue berteman dengan para cowok2 yg lumayan baik2,,, meski tetep kocak n aneh. Kadang curhat ma mereka, kadang berantem, kadang pukul2an, kadang ledek2an,,,, but everythings normal.
Selama di kampus, gue nggak terlalu dekat dengan banyak cowok. Nggak tahu kenapa ya,,, gue nggak punya chemistry aja sama mereka,,, terutama sama cowok2 farmasi. Hehe,,, sory fren…
Meskipun demikian, setelah 17 tahun gw bertemen lumayan dekat dgn para cowok n mengira udah cukup mengenal sifat dasar mereka,,,nyatanya gue tetep bingung dengan sikap dan pola pikir mereka.
Ada yg sering salah sangka dan mengira gue naksir mereka gara2 gue dekat dgn mereka (sial! GRan banget si cowok2 ini). Tapi ada juga yang jadi kebal terhadap gue. Gara2 sering main ledek2an ma gue, ini cowok jadi ga peka n lupa bahwa gue tetep seorang cewek yg mungkin aja naksir sama dia. Tapi rupanya,,, itu cowok tetep aja ga sadar bhw gue naksir dia. Ada juga yg naksir gue, n gue juga suka sama dia, tapi ….. akibat "pola pikir cowok" yg aneh itu,,,, jalan pikirannya juga jadi rumit ,,,, mikirin ini-itu (yg menurut gue "mikirin apaaan sih lo? Kelamaan mikir nih! Buruan lamar gue!") dan akhirnya hubungan kita malah stuck gitu aja. Ga jelas bow… Udah gitu,,, kenapa gue bisa2nya terjebak cowok2 model gini 2 kali? Kenapa setiap cowok yg gue suka selalu punya pola pikir yg rumit dan ribet? Ibaratnya, gue udah 2 kali jatuh di lubang yg sama. Sial!!!!!
Intinya adalah, pengalaman gue bersahabat dengan para cowok berotak dan bertingkah laku aneh selama 17 tahun ini nampaknya tidak juga memberi kemudahan pada gue untuk memahami hati cowok yang sebenarnya. Mungkin seperti cowok yg sering berpikir "kenapa sih cewek cepet banget nangis?", seperti itu jugalah gue, sebagai cewek (bukan sebagai cowok—seperti yg sering dianggap sahabat2 cowok gue) sering mikir : "kenapa sih cowok suka ribet sendiri? Kalo suka yah bilang ajah!Cewek timur kan nggak terbiasa nembak duluan. Kenapa sih cowok2 itu pada plin-plan gitu?"

Lelaki Baik

Dont judge a book by its cover,,, itu kata pepatah yg harus lo patuhi. Karena apa? Karena gue udah membuktikan bahwa pepatah itu benar adanya.

Ade gue lebih muda dari gue, tapi ternyata lebih pengalaman daripada gue,,, terutama soal cowok. Karena dia mengabiskan seluruh hidupnya bersama banyak sahabat2 cowok yang lebih edan daripada sahabat2 cowok gue. Ade gue nyaris cowok, jadi gue bahkan jarang menganggapnya cewek kacuali saat dia cerita soal seorang cowok yang selalu ditaksirnya dari duluuuuu.

Gini nasehat ade gue tentang cowok:
Cowok yang baik pada cewek itu ada tiga jenis:
1. Cowok yang benar2 baik,,, memang selalu baik pada semua orang
2. Cowok playboy yang suka tebar2 pesona dan berbaik2 ria pada para cewek
3. Cowok yang baik pada lo karena menganggap lo adalah sahabat cowoknya

Plajaran moral yang gw ambil dari kata2 ade gue adalah: Jangan cepet GR pada kebaikan cowok karena (dengan mengabaikan jenis kedua,, dalam rangka berprasangka baik) bisa jadi dia adalah cowok tipe 1 (yang emang sifat dasarnya baik) atau cowok tipe 3 (yang akrab ma lo karena anggap lo sahabat cowoknya). Hahaha…
Ironis sih,,, tapi gue belajar banyak dari kata2 itu.

Ade gue emang lebih muda dari segi usia,,, tapi dalam hal pengalaman ttg cowok,,,, dia jagonya.
So, never judge a book by its cover!

First Impression

"Kesan Pertama begitu menggoda,,,
Selanjutnya terserah anda,,,"
First Impression tu penting,, tapi kenapa gw ga ernah bisa menampilkan first impression yg memukau?
Wartawan: "Bgmn kesan anda saat pertama kali bertemu Kurnia Sari?"
Responden: " Saya pikir dia gadis bodoh, soalnya dia suka bengong2 sendiri"
Wartawan: " Saat bertemu kedua kali? "
Responden: " Saya curiga sebenarnya dia tidak bodoh, melainkan idiot … liat saja tingkah idiotnya yg makin parah selama dari hari ke hari"
Hwahahahaha…

Kenapa byk orang yg menganggap gw ini cewek bodoh pada saat pandangan pertama? Apa karena gw tampak suka bengong? Padahal gw ni lg mikir (mikirin ttg brp jam hr ini gw bisa tidur dgn adanya smua PR kuliah). Banyak juga yg menganggap gw idiot begitu melihat tingkah laku gw yang suka joget2 atau menggumamkan lirik lagu korea sendiri,,, pdhl itu cuma cara u/ mengalihkan ke-stress-an gw.

Nasib,,, nasib,,,
Pantesan ga ada cowok pintar (cth: dokter, pakar IT atau manager) yg naksir gw. hehehe

Love Statement

Sebenarnya pernyataan cinta itu apa sih?
Sebenarnya pernyataan cinta itu gimana sih?
Kadang gw merasa bodoh banget karena bingung sendiri menghadapi pernyataan cinta seseorang.

Mnr pikiran naif gw, pernyataan cinta itu harus terdiri dari 2 unsur:
1. Pernyataan cinta.
2. Pertanyaan konfirmasi.
Apakah pendapat gw ini salah, frens?

Pernah suatu ketika seseorang menyatakannya pada gw.
Dia 2 kali mengisyaratkannya, dan pada kali terakhir akhirnya dia bilang sayang pada gw.
Tapi gw ga tahu gimana harus meresponnya. Dia cuma bilang “sayang”, tapi ga menanyakan pendapat gw.
Apa yg harus gw jawab kalo dia ga tanya apa2? Bingung kan?
I cant give my heart to someone who doesnt ask it.

Jadi, apa pernyataan spt itu bisa disebut sebagai “pernyataan cinta”?

Bias Persepsi Jilid 1

Sebenernya ini kasus lama,,, pas gw lg buka neng friendster, kok ndilalahnya gw nemu note ini ya? Hohoho,, drpd sia-sia, mending gw posting deh,, barangkali bs untuk pemikiran kita bersama ;)

Kasus 1 :
” Nia, kan kalo abis blistering di UHLMAN ga bisa langsung di-pack ya? Dipindah ke TONAZZI dulu kan?”
“Ah, masa si? Kayanya lgsg lewat coveyor deh, trus di-pack. Cuma folding box-nya emang di-print di DOMINO dulu, ” kata gue sotoy.
” Lho, itu kan kalo blistering di MARCHESINI ya? ”
Setelah gue inget2 lagi,,, iya sih, gw yg salah persepsi. Karena gw belum apal2 banget nama mesin2 di produksi, jadi ketuker2 gitu. hehe.


Kasus 2 :
SMS 1 : ” SAYANG, kamu pulang jam berapa?”
SMS 2 : ” Pantes ga si orang spt aku MENYUKAI kamu? ”
Dari kedua SMS yang gue terima itu, maka gue berkesimpulan bahwa si pengirim SMS itu naksir sama gue.
Beberapa minggu kemudian….
SMS 3 : ” Nia, saya minta maaf ya atas kesalahapahaman tempo hari. Kelihatannya ada BIAS PERSEPSI”
Selama 24 jam ini gue mikir. Memang kata “SAYANG” dan “MENYUKAI” itu punya banyak arti ya?

Gue mikir,,, gw mikir,,, dan gue kesal.
Memang gue sebego itukah? Gw selalu dapat nilai bagus dalam pelajaran bahasa Indonesia –> it means gue hampir yakin gue ga salah mengartikan kata2 itu.
PERSEPSI?
Memangnya si pengirim SMS itu mengharapkan gue memiliki persepsi yg bagaimana si setelah membaca SMSnya?
Dalam kasus ini, gue yg bodoh atau dia yg BRENGSEK si?


Kasus 3 :
“Ya ampun Nia,,, kamu tuh ya tipe saya banget. Cerewet gitu.”
Kali ini gue nggak akan salah persepsi lagi.
Ni orang pasti ngatain gue cerewet,,, bukannya naksir sama gue.


GUE NGGAK AKAN JATUH CINTA LAGI,,, KECUALI PADA ORANG YANG MEMINTA GUE MENJADI ISTRINYA!
jadi gue nggak bakal salah persepsi lagi deh =P


PS: Gue harus beli kamus besar bahasa indonesia ni,,, gue jadi penasaran terhadap arti dari kata-kata “SAYANG”, “MENYUKAI” dan “PERSEPSI”.
Bookmark and Share

Senin, 13 September 2010

Pelajaran Moral selama di TMII

Arisan itu identik dengan ibu2 berkumpul dan bergosip seru ttg hal2 ga penting yg bukan urusannya.
Orientasi utama adalah uang arisan =)

Oke, ga munafik, uang arisan emang salah satu daya tarik. Tapi gw menemukan banyak pelajaran berharga selama gw arisan siang itu bareng temen2 kuliah di TMII.

1. Gw sempet protes ma rana, knp dia bisa milih TMII sbg tempat kumpul. Luas banget tempatnya, bikin kita berdua sempet nyasar & 3 kali keliling TMII. hahaha.
Setuju ma ambar,, Indonesia emg luas banget,,, bahkan versi mininya aja bisa bikin gw nyasar.
Lost in TMII, kata ambar =)

Terakhir kali ke TMII adalah saat gw SD. hahaha. Dan pelajaran baru yg gw dapat hari ini adalah ... gw baru tahu bahwa di Indonesia ada "Pulau Aceh". hahaha.
Temen gw salah nyebut "Aceh" sbg "Pulau Aceh". But it prove something: Ketidak sinkron-an otak dan otot lidah sangat dipengaruhi o/ tingkat stres. hahaha.


2. Gw mendapat pinjeman DVD "He's just not that into u" dari kakaknya temen gw (Makasih ya mbak Ellis =) ). Seneng banget,, karena gw udah lama penasaran ma film ini.
Trus kami membahas ttg film itu. Dan enroe mengingatkan gw ttg pelajaran moral no.5 yg pernah diajarkan ibu gw : "if someon has crush on u,,, he will find , one or another way, to call u", that's the point.
Enroe,, salah satu sahabat cowok terbaik gw,, adalah cowok pertama yg menyatakan hal itu dgn tegas pada gw. Kata2nya santai, tapi dalam bermakna. Tanpa ampun. hahaha.
Dan gw lgsg tercabik dlm 2 pemikiran :
- "jlebbb" dengan kenyataan pahit yg diungkap enroe (yg sebenernya gw juga udah tau, tp srg melupakannya).
- "hey my love,,, i love you today,,, more than ever" (tumben lu keren gitu roe?)


3. Pelajaran moral no 10: tnyt masing2 orang berjuang dengan masalahnya masing2.
Dan gw bukan orang paling menderita sedunia. Juga bukan satu2nya musuh umat sedunia (lebayyyyy).
Jadi, meski semua orang sebel sama gw (krn belakangan ini gw jadi punya banyak julukan :"Bu Klin", "Polisi", "Jerawat" (hahahaha),,, tnyt temen2 gw juga mengalami hal yg sama kok.
Ga ada satupun dunia kerja dmn kita bisa memuaskan semua orang. Pasti ada aja orang yg kecewa atau tersakiti. Tapi asal niat kita baik,, kita tinggal berdoa sama Allah supaya kita diberi jalan yg bijak u/ menjalankan niat baik itu,, shg semua orang jg merasakan niat kita yg baik itu =)



So frens,,, arisan itu ga selamanya cuma gosip2 ga jelas.
Kalau kita mengambil setiap hikmah dari apa yg kita alami / lakukan,,, insyaAllah jadi ibadah.

Kan kata Allah "Demi masa,,, sesungguhnya manusia kerugian,,," kecuali orang2 yg sll mengambil hikmah pada setiap ilmu yg tersembunyi di muka bumi Allah ini.


Thx for arisan today ya frenss =)

LIFE WILL NEVER BE THE SAME

Miris hati gw beberapa hari ini. Gw ga pernah lagi bisa keluar rumah tanpa masker. Bahkan pada jam6 pagi gw ga bisa lagi melihat birunya langit. Asap kendaraan bermotor udah memenuhi seluruh jalanan di hadapan gw. Setiap pagi gw berangkat kerja dgn motor bokap gw (bokap gw yg mengendarai motor,,, gw mah santai2 memeluk beliau sambil menatapi langit dan kadang2 tidur, hehehe), dan gw ga bisa lagi melihat awan2 dengan jelas dan mengkhayalkan bentuk awan yg aneh2.
Betapa berubahnya bumi ini. Betapa cepatnya bumi ini berubah. Betapa makin jelas terlihatnya akhir kehidupan itu.

LANGIT GA AKAN SEBIRU BIASANYA LAGI




Entah kenapa tahun ini perusahaan gw spt punya promo "Visit jakarta 2009". hahaha, ini bukan dalam artian berlibur ya. Semua regional & internasional auditor berturut2 dateng ke Site jakarta. Preparing for TGA Audit, lagi,,,lagi,,, dan lagi,, Jadilah gw bekerja hari demi hari hanya untuk terus2an menyiapkan audit. Bersamaan dgn itu, gw berubah mjd pribadi yg berbeda.
Gw masih suka ketawa ngakak (yg ini ga tertahankan, hahaha),, gw masih suka ngocol garing ga jelas (yg ini udah bawaan lahir si, ditambah lagi kontaminasi rana),,, gw masih suka ngemil & makan banyak (karena ini hobi gw),,, tapi gw udah ga bisa lagi sedih & putus asa. Semua mood gw hanya tertransfer menjadi 2 bentuk: senang & marah.
Gw pikir psikis gw udah makin ga sehat aja kerja kaya gini. Tragisnya, gw ga bisa seeksppresif dulu dalam menunjukkan emosi.
Temen2 kuliah gw pasti tau bahwa pas kuliah dulu gw adl orang yg selalu mencoba menghindari konflik, meskipun jika ga terhindarkan, gw bisa menjadi orang yg sama sekali ga takut berdebat.
Nah, sejak gw kerja, ekspresi marah gw ga pernah leluasa lg tersalurkan karena di dunia kerja kita ga bisa serta merta mendebat orang lain hanya karena kita kurang setuju. Derajat toleransi gw bener2 diuji. Karena bersitegang dengan seorang partner saja di dunia kerja menyebabkan performance gw terhambat.
Gw,, seseorang yg selama masa sekolah selalu percaya bisa mengerjakan semuanya sendiri (shg gw ga pernah takut berantem ma orang lain),,, sekarang harus menyerah pada kenyataan bahwa gw harus bermain sbg team player. Dan posisi gw sbg kasta terbawah dari rantai makanan menyebabkan gw hanya punya 2 pilihan emosi: senang dan (berpura2 tidak) marah.

GUE GA AKAN PERNAH SELUGU DULU LAGI.




Belakangan ini gw menyesalkan sesuatu. Kepergian seseorang. Sampai saat ini gw sll merasa dia ga sepantasnya pergi. Dia terlalu pintar untuk pindah ke tempat yg baru. Meski gw sering berdebat dengannya, tapi gw selalu kagum pada daya analisanya.
Sayangnya, bukanlah yg kuat yg menang, tapi yg menanglah yg kuat.
Inilah bukti bahwa kepandaian saja ga cukup di dunia kerja. Ketekunan & tanggung jawab memegang peran yg sama pentingnya.
Gw mungkin ga akan pernah lagi berdebat dengan dia ttg science, analisa & farmasetika kami. Kami mungkin masih akan terus berantem & berdebat soal GMP application yg lain, tapi dalam konteks yg tidak lagi menggairahkan kehausan gw akan ilmu kefarmasian & formulasi. Ttg bagaimana membuat formula ini bisa diproduksi disini dan agar analisa produk itu within spec.
Hahaha. Betapa lucu menyadari betapa gw sering geregetan kesal padanya, dan di saat yg sama gw mengagumi dia.

HIDUP GA AKAN PERNAH SAMA LAGI TANPA PERTENGKARAN KEILMUAN DENGANNYA.
LIFE WILL NEVER BE THE SAME WITHOUT HIM.

Well yeah, satu-satunya yg ga berubah dalam hidup ini kan perubahan itu sendiri ya?
Gw harus terus berubah, mencari dimanakah potensi gw dibutuhkan & akan berkembang baik.
Mencari dimanakah semua aspek psikologi gw dapat tersalurkan dengan porsi yg tepat.
Mencari jalan untuk selalu lebih baik, lebih pintar, lebih bermanfaat.

Sebaik-baiknya manusia adalah yg bermanfaat bagi lingkungannya kan?


ENJOYING THIS SUFFER

Gw menyadari hal ini sejak SMA, cuma ada satu alasan yg sah yg membenarkan gw mengangis tanpa membuat orang lain kuatir atau merasa gw lemah. DVD.

Hari ini gw cuti. Dan gw melaluinya dengan nyetrika (again) dan NONTON DVD.
Gw nonton Sassy Girl Chun Hyang setelah lama ga nonton lagi.
Banyak adegan romantis di dalamnya yg bikin gw nangis mulu.

Nonton DVD adalah alasan yg sah dimana gw bisa nangis tanpa Ibu gw bertanya khawatir "Kamu kenapa nangis?" atau teman2 menganggap gw lemah dan cengeng.

Kadang-kadang gw merasa hampir mencapai batas dan hampir ga kuat shg perlu menangis u/ menumpahkan emosi. Tapi menangis di depan orang lain hanya membuat mereka berpikir gw lemah, sedangkan menangis di rumah cuma bikin ortu gw kuatir. Makanya meski aneh, saat gw hampir ga tahan lg, biasanya gw nonton DVD korea/ jepang. Gw ga perlu melihat adegan sedih/ romantis u/ nangis. Kadang2 saat adegan lucupun gw nangis (karena gw mikirin hal lain misalnya). Tapi yg jelas, saat gw nonton DVD, ortu gw ga akan kuair meski melihat gw nangis2 sampe banjir air mata & ingus.

Kadang2 gw menikmati saat2 menderita & menangis ini. Aneh & menyedihkan. Tapi melegakan banget stlh gw bisa nangis seharian sampe pusing & akhirnya gw ketiduran krn kecapean nangis.

Masing2 orang punya caranya masing2 u/ menyalurkan emosi. Dan nonton drama korea & jepang sll bisa bikin gw menderita, nangis, ketawa & lega dalam waktu bersamaan.

IKATAN ILMUWAN INDONESIA INTERNASIONAL

Menonton talkshow Kick Andy (06.12.2009) bikin gw miris. Betapa banyak anak bangsa berbakat yang sukses di tempat2 strategis di seluruh dunia yang ga dihargai bangsanya sendiri.
"Apakah anda berniat kembali ke Indonesia dan membangun bangsa?" tanya Andy.
"Errrr,,,,,, "
"Saya jadi mempertanyakan nasionalisme Anda?"

Well, gw si mikir itu reaksi wajar. Buat apa balik ke Indo kalo ilmu mereka disni ga bermanfaat? Bukankah manusia yg baik adalah yang bermanfaat bagi sebanyak2 manusia? Nah kalo di LN mereka lbh bermanfaat, bukankah mereka memang lbh baik disana.

Kita ga bisa serta merta menuduh mereka ga cinta tanah air hanya karena mereka ga bekerja di Indonesia.
Apa sih artinya cinta kalo ga bisa hidup?
Emang hidup cuma makan cinta? Uang emang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang kan? Ga munafik deh.

Menurut gw, mereka menunjukkan kecintaannya pada tanah air dengan cara mereka sendiri.
Mereka berprestasi di negeri orang dan tetap mempertahankan status kewarganegaraan Indonesia mereka, shg orang lain akan tahu bahwa manusia brilian itu milik Indonesia.
Gw rasa bentuk cinta yg spt itu lbh konkrit. Cinta kan ga cuma butuh kata2 (omong doang itu si namanya), tapi juga dibuktikan dengan perbuatan.

Well, ini mah sekilas curhat gw aja. Betapa kagumnya gw melihat orang2 cerdas itu,,, dan betapa sedihnya gw melihat betapa mereka kurang dihargai di Indonesia, dibandingkan koruptor2 brengsek itu.

Bias Persepsi

Pelajaran moral no. 5 hari ini: Jangan pernah percaya pada siapapun! Bahkan pada teman dekat lo sekalipun yg lo pikir sangat memahami lo.
Kenyataannya, ga ada satupun orang di dunia yg benar2 bisa memahami diri lo.
Itu berarti kalo lo ngomong sesuatu, bisa berarti bahakan orang yg paling mengerti lo sekalipun bisa tetap salah paham.

Kasus 1:
Gw : "Bilang tu ma temen lo, kalo naksir ma gw lgsg bilang sama gw dong,,, nitip2 salam doang beraninya."
Trus temen gw itu menyampaikan ke temennya cowok yg gw taksir (dan gw hampir yakin 90% itu cowok juga naksir gw) --> tapi apa yg dipahami cowok itu? Dia pikir gw ga suka dia mendekati gw!!!! Jadi dia mundur & ga deketin gw lg. Padahal gw kan juga naksir ma diaaaa!!!!!!

Kasus 2:
Gw nanya ke orang 1 ttg seseorang. Gw nanya hal yg sama ke orang ke2. Orang pertama & orang kedua itu menyampaikan ke orang ketiga. Orang ketiga menyampaikan ke orang yg gw maksud itu. Tapi yg dipahami orang tersebut justru menimbulkan konflik. Gw langsung bingung,,, sbnrnya apa yg salah dg kata2 pertanyaan gw & nada bicara gw si?

Jadi, gw belajar satu hal penting hari ini.
jangan mempercayakan apapun pada siapapun. Dan jangan menitipkan pesan apapun kepada siapapun. Karena kalo udah lewat beberapa telinga & beberapa mulut,,, persepsinya bisa berubah 180 derajat.
Ampuuuunnnn dehhhhhhh.

Gray Salary

Ini topik yg menggelitik pikiran gw akhir2 ini.
"Berapa si gaji lo, Ni?"
" Kerja kok ngoyo2 amat, emang digaji brp?"
"Kerja ga usah rajin2 gitu kalee,,, kaya digaji 100 juta aja"
" Kerja sampe jungkir balik juga naik gajinya ga sampe salto"

Hahaha,,, ini komentar2 aneh mnrt gw.

"Berapa si gaji lo, Ni? " --> emang knp pgn tau.

" Kerja kok ngoyo2 amat,, emang digaji brp?" --> Kerja ngoyo aja gajinya segitu, apalagi kerja males2an.

" kerja ga usah rajin2 gt kalee,,, ky digaji 100 juta aja" --> Mungkin emang skrg blm 100 juta,,, tapi kalo gw males2an kan gaji gw juga cuma sgtu2 aja. Kalo gw rajin kan kali aja suatu hari nanti gaji gw bisa 500 juta (AMIIIIIIINNNNNNN)

" Kerja sampe jungkir balik juga naik gajinya ga sampe salto " --> apalagi kalo kerja sambil leyeh2,, naik gajinya juga tiarap kaleeeee

" Nia rajin banget, naik gajinya brp % si? " --> 100 % pak!!!!!!!! (Amiiiinnnn)

Gw gemes ni denger pertanyaan2 model gini. Knp si kita harus bekerja sesuai dgn bayaran kita? Bukankah lbh baik kita bekerja sesuai dengan seberapa besar kita ingin digaji?
Gw pengen digaji 50 juta,,, jadi gw harus menunjukkan performa orang yg pantas digaji 50 juta. Gw kan anak baru,, blm tau apa2,,, blm bisa berkontribusi banyak jadi belom pantes digaji sebesar itu. Jadi yg bisa gw lakukan hny dgn rajin bekerja, dan terus berusaha memantaskan diri untuk dihargai lebih lagi,,, lebih lagi,,,

Gw yakin kok, pasti akan ada orang yg menghargai kualitas kerja kita,,, kalo tidak skrg ya nanti. InsyaAllah. Kalo ga dihargai manusia, ya akan dihargai Allah.
Contoh, salah satu operator di kantor gw,,, cuma operator, tapi kinerjanya bagus, orangnya rajin, helpfull, rekan sekerjanya menghormati beliau meski mereka seleval (bukan atasan mereka,,, bahkan beliau lebih dihormati teman2nya daripada atasannya sebenarnya). Kenaikan gajinya emang ga sampe salto banget (normal2 aja),, tapi beliau dihargai lebih oleh perusahaan.

Trus, emang kalo gajinya gede itu bagus? Emang kalo gaji gede itu udah berarti berkah?

Gini ya,,, ibu gw sering bilang, "Jangan nikah sama pengacara ya,, gajinya abu2" (maksudnya suka ga jelas halal/ haram). hehehe,,, ibu gw ni paling2 deh.
Trus gw mikir,,, emang yg gajinya abu2 cuma pengacara doang?
Di kantor gw (perusahaan farmasi ni ya) juga ga menutup kemungkinan berpenghasilan abu2.
1. Digaji 8 jam sehari,,, tapi 2 jam dihabiskan dengan makan siang leyeh2.
2. Digaji 8 jam sehari,,, tapi facebookan, ngecekin email2 junk, SMSan & telpon2an mulu.
3. Digaji 8 jam sehari,,, tapi kerja santai2 jadi kerjaan ga selesai,,, trus minta lembur deh.
4. Digaji 8 jam sehari,,, tapi kebanyakan silaturahmi (alias jalan2 & ngerumpi disana-sini).

Bukankah hal2 remeh di atas menyebabkan gaji kita jadi agak2 ga jelas,,, haram atau halal?
Gw juga bukannya ga pernah lunch dengan santai,,, gw juga masih smsan & telp temen & keluarga gw,, gw masih facebookan & ngecek email (tapi ga jam kantor ya),,, gw juga bukannya ga pernah lembur,,, tapi gw sebisa mungkin meminimalkan resiko gaji abu2 itu.
Serem banget ga sih kalo gaji yg kita makan itu haram?

Efeknya bisa panjang tu kalo makan rejeki yg ga berkah:
1. Anaknya jadi bego (bagi yg ngasi makan anaknya pake uang haram) --> trus ga lulus2,, sampe harus nyogok2.
2. Gaji + lemburan gede,, tapi kok rasanya ga cukup2? --> ngutang mulu deh,,, ngutang sana,, ngutang sini,,, untung masih bisa pake kutang.
3. Jadi gampang sakit --> jadi sebanyak apapun gajinya,,, abis buat pengobatan aja.

Jadi gw pikir2 lagi,,, ngapain si orang2 pada heboh ttg berapa persen kenaikan gaji,,, Ttg kalo digaji segitu ya kerjanya segitu2 aja,,, ga usah ngoyo2 amat. Kan kalo kita bekerja dengan baik, insyaAllah rejeki yg kita dapatkan halal & berkah:
1. Anak jadi pinter --> masuk sekolah favorit,, dapet beasiswa lagi, jadi ga usah ngeluarin biaya sekolah.
2. Badan jadi sehat,, ga gampang sakit & uang ga buat bayar dokter mulu.

Beberapa orang yg denger jawaban gw malah bilang:
" Yah, kamu anak baru sih Ni,, jadi masih semangat,,, coba kalo udah kerja 10 tahun,, trus gajinya segitu2 aja,, pasti jadi males juga"

Ini pernyataan menggelitik lainnya.
Udah tau ga puas sama penghargaan perusahaan itu thd kita, knp ga pindah aja ke tempat lain yg bisa menghargai kita lebih?
Atau sebenernya di dalam hati juga ga yakin bahwa bisa dapet perusahaan lain yg bisa menghargai kualitas yg segitu itu dengan lebih besar?
Atau emang sbnrnya dia ga pantes dapet lebih? Karena di perusahaan manapun kualitas segitu itu ya dihargai segitu?
Kalo kita merasa sudah bekerja sangat baik, tapi tidak dihargai sepantasnya,,, ya cari yg lebih baik!
Kenapa terus2an bertahan dianiaya di tempat yg tidak memuaskan jika kita bisa ke tempat yg menghargai kita lebih?

Jadi kalo gw pikir lagi,,, ya sudahlah,, jangan mengeluh mulu knp si? Emang kalo ngeluh trus bisa naik gaji 100%? Knp si tahan berlama2 di tempat yg bikin kita ngeluh terus?
Pindah,,, cari yg lebih baik,,,, Atau kalo merasa kualitas kita emang cuma segitu2nya,,, ya sudah bekerja dengan ikhlas aja,,, bekerja dengan optimal.



Niechan no sensei

Percaya deh dengan kata2 bahwa kalo kita ga suka sama gurunya,,, maka sebaik apapun pelajaran yg disampaikan, u cant get the point. Apalagi kalo lo melihat bahwa perbuatannya ga sinkron ma kata2nya. Halahhhh,,, udah lah itu semua ilmu bakal ke laut aja.
Alam bawah sadar lo langsung memblok semua kata2nya. Kagak pake masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Tapi langsung mental dari kuping kanan.

Gw mendengar beliau mengajarkan hal tsb berkali-kali,, dengan sangat sistematik,,, dan karena gw lumayan pinter u/ ukuran cewek ga normal maka gw sangat memahami maksudnya. Tapi percaya deh, akal ga sehat gw scra refleks menolak semua ilmu dari beliau.

"Prosedurnya sudah spt itu sejak dulu, tapi knpa skrg penerapannya menyimpang?"
Siapa yg bilang penerapannya SEKARANG menyimpang. Its been happened for longgggg,,,longgggg,,, time ago. Beliau aja yg ga sadar & baru mengklaim kesalahan itu BARU TERJADI SEKARANG disaat beliau udah ga bertanggung jawab lg. Perlu diulang ttg solubility yg udah dilakukan slma berabad2 di depan matanya?

"Dulu Cleaning Validasi tidak pernah terlewat"
Emang siapa itu yg meng-close FIR & CC th 2007??? Kak Leni, Mas Bambang & mbak Nina!!! Mereka bertiga bahkan yg berusaha meng-close corrective action yg terlewat yg harusnya sudah dilakukan sblm mereka bertiga di QA. (?????????????????????????????????????????????????????????????)
Everything seems perfect at skin,,, but the actual is bulshit.

"Coba deh kalo semua orang paham benar dengan tugasnya masing2,,, kita akan sll siap di audit?"
Siapa ya dulu yg pas auditornya di-split trus dia kewalahan menghadapi pertanyaan2 ttg produksi krn expertnya di QC?

"Makanya, spt saya bilang, kalo nia ke produksi itu bukan WINDOW SHOPPING, tapi IPC"
Yg ini kebangetan ni. Gw ga window shopping kok,,,, GW PACARAN DI PRODUKSI!!!!
GW BUKAN WINDOW SHOPPING,,,,, BUKAN PLANT TOUR,,, GW PACARAN!!!!!!


Tapi stlh gw cukup puas merutuki kebodohan gw yg dulu pernah terpesona olehnya (hiyyyaaahhhhh),
gw akhirnya menyadarkan diri gw bahwa:

1. It's not about himself. Its about our team. Ga peduli apapun yg beliau bilang. Gw masih punya bu Rica yg tetap menyemangati,,, ada mbak Nina yg sll mengingatkan kesalahan gw (dengan cara yg lebih bijak),,, ada kak Leni yg meski tampangnya jutek tapi hatinya baik,,, ada mas Bambang yg sll setia jd tempat curhat & helpfull,,, ada mbak asih, mbak dyah, mbak ochie,wiwin, bu ary, viden, mba amie, mas yusup, etc yg meski gw teror setiap saat tapi tetep mau nyediain vial2 & botol2 u/ validasi & cleaning validasi =),,, ada pak yulia yg santai tapi mau menerima saran dari anak baru ky gw,,, ada bu pipit yg helpfull,,, ada pak buchori, mas ian & all crew produksi yg meski udah saya teror2 tetep nemenin saya validasi =),,, ada mbak lia, pak joko & kru packaging lainnya ,,, dan tim kami lainnya.
Let me say, its none of ur bussiness (terlalu kasar ga si?),, this is not only of ur project,, this is our project. We can make it!!! Jangan marah2 sendiri dulu lah,,, apalagi di depan auditor (Mr.Najib Jabri,,, could u please repeat ur previous statement, about dont arguing in front of auditors, to him?)

2. Mencoba menjadikan diri gw sbg cangkir kosong yg siap menerma ilmu dari manapun,, bahkan dari orang yg tidak kita suka. Kata orang,,, kebaikan tetaplah kebaikan,, bahkan meski datang dari seorang pembunuh. Dont judge from who talk it,,, but from what he talks about.
Karena bagaimanapun menyebalkannya beliau,,, semua yg dikatakannya adalah ilmu yang benar, baik & berharga,,, yang sangat sayang jika ga gw serap hanya krn gw sebal sama beliau.

3. Its none of his bussiness.I'm who responsible to control myself feelings. Gw lah yg harus mengontrol akal sehat gw,,, jangan sampe ikutan ga waras. Gw yg bertanggung jawab pada kewarasan gw,,, ga peduli dia meragukan apakah gw di produksi itu IPC beneran atw MAIN SOLITAIR atw PACARAN.

So, thanks to you, my sensei,,, for teaching me not only about cGMP, but also about managing my emotion when i have to face person who emotionally unstable.

Please Allah,,, let me learn more & more from him, eventhough i hate him. Karena sesungguhnya semua ilmu itu hanya milik Allah,, meski dialah perantaranya.

Pelajaran Moral no. 3 : Do not believe in anyone.

Do not believe in anyone,, just believe in Allah.
Ni kata2 kesannya kok rada religi, tapi rada nyeleneh ya?
Tapi percaya deh,,, ini adalah kata2 sakti yg harus kita pelajari.

Kenapa kita ga boleh percaya pada siapapun?
1. Karena orang yg kita percaya, mungkin saja ga bisa dipercaya.
2. Karena kalaupun dia orang yg bisa menjaga rahasia, mungkin saja suatu saat kita berkonflik dengan orang itu,,, dan karena orang itu lg kesal, dia malah membocorkan rahasia yg kita percayakan kpdnya.
3. Karena tll mempercayai orang akan membuat kita lengah.

Prinsip ini patut diterapkan di dunia kerja. Terutama buat gw yg bekerja sbg QA Inspector, haram hukumnya mempercayai siapapun. Gw justru harus berprinsip ga percaya pada apapun yg dikatakan orang kecuali gw melihat bukti tertulis (Ingat kata pak Marno pas kita kuliah AnFar: Prinsip GMP adalah "Tulis semua yg kamu lakukan & lakukan semua yg tertulis). Hahahaa... Ribet banget ga si ni kerjaan gw, sementara gw sebenernya orang yg simple. Gara2 prinsip baru hidup gw inilah yg bikin gw dimusuhin orang2 produksi. hehehe.

Hukum ini terutama perlu diterapkan di dunia kerja, dan bukannya di dunia pertemanan.
Tapi gimana dgn teman2 kita di dunia kerja?

Oke, gw udah mengamati banyak teman2 sekerja gw slma 1 thn ini. Dan percaya deh,,, lo ga pernah bisa bener2 mempercayai seseorang di dunia kerja. Gw melihat banyak orang yg saling memuji di depan temannya, tapi saling membicarakan di belakangnya. Gw melihat orang2 yg akrab berteman, tapi saling iri di belakang. Orang2 yg sebenarnya menentang, tapi pura2 setuju & bahkan memuji.
Ck,,,ck,, ck,, bikin gw geleng2 kepala.

It doesnt mean that if u dont agree w/ someone then u can create conflict w/ him/her.
Kita tetap bisa bekerja sama dengan baik & saling ramah sesama rekan kerja kok. Tapi ga usahlah sok2 memuji padahal di belakang mengumpat. Sok2 setuju padahal menentang. Sok2 berteman padahal menikam.
Kita justru harus mengembangkan sikap toleran. Di saat kita kurang setuju, ungkapkanlah, meski kita juga harus berlapang dada jika protes kita ga diterima.
Saat kita ga suka dgn seseorang,,,lebih baik menjaga hubungan yg netral ketimbang sok2 berbaik2 padahal saling mengumpat di belakang.

Sekali lg, ini bukan berarti gw ga pernah ngedumel ya. Gw juga pernah merasakan ketidak setujuan. Tapi mngkin krn gw orang yg ekstrovert, ketidak setujuan itu pasti akan langsung nampak. Meski kadang gw ga tll berani u/ secara frontal menentang, setidaknya gw tidak sok memuji padahal menghujat.

Gw menceritakan ini juga bukan berarti kita jadi ga bebas ngobrol2 ma rekan kerja, tho? Seperti semua orang tahu, gw adl orang yg ekstrovert. Semua orang akan lgsg tahu kalo gw lg senang/ sebal. gw juga ga keberatan berbagi cerita kalo melihat cowok ganteng di kantor (kalo dipikir2 lagi,,, emang beneran ada cowok ganteng di kantor ya? hehehe), karena hal itu bukan hal2 krusial yg bisa berbalik spt bumerang bg gw. Ttapi gw sll tahu u/ berhati2 agar rahasia2 plg pribadi gw ga diketaui orang lain. Karena spt gw bilang tadi, gw ga pernah bisa benar2 mempercayakan apapun pada orang lain.

Beda kasus dengan rahasia yg diketahui sahabat2 dekat gw. Gw membiarkan mereka tahu bbrp rahasia gw. Dan sahabat2 gw ini ga sekantor dgn gw,,, gw lebih bisa mempercayai mereka. It's because there are no conflict of interest between us. Selama kami berbeda kantor,,, tidak ada kepentingan bagi mereka u/ menjatuhkan gw & menghancurkan karir gw. Selain itu kepercayaan diantara kami sudah dibangun slma bertahun2.

Apa yg terjadi kalo lo lg pengen banget curhat sesuatu yg sangat pribadi pd seseorang,,, tapi sahabat kepercayaan lo sedang tidak ada? tetap jangan pernah curhat masalah yg sangat pribadi pada teman kerja lo! Percaya deh,,, jangan pernah 100% percaya.
Disinilah kita menemukan arti Tuhan. Disaat ga ada orang yg benar2 bisa kita percaya yg bisa menampung keluh kesah kita,,, bukankah Allah sll ada?
Saat kita curhat dan hanya mendapat pendengar setia,,, Allah tidak hanya bisa mendengar, tapi juga mempertemukan kita pada jalan keluar masalah kita.
Saat bahkan teman kepercayaan bisa menghianati kita & membuka aib kita,,, rahasia kita justru dijaga oleh Allah.

Kata ibu gw, bahakan jangan pernah mempercayakan 100 % pada suami/ istri kita sendiri.
Bercerita pada orang tua, mungkin adalah pilihan yg paling bijak setelah curhat kpd Allah.
Karena orang tua ga akan menhianati kita. Kalo kita salah, mereka langsung ga setuju & segera mengkoreksi. Kalo kita benar, mereka akan memuji dengan tulus.
kalo dipikir2 lagi, ngapain curhat pada orang lain kalo kita punya Allah & orang tua?

PS: ini ga berlaku soal curhatan ttg gebetan ya. Gw lebih suka curhat ttg gebetan ma sahabat gw soalnya. Bokap gw suka senewen kl gw udah mulai ngomongin ttg cowok. Kata beliau "Kalo udah bisa manjat genteng, baru boleh dibawa ke rumah". Hahaha. Bokap gw mulai kena sindrom Bapak2 yg takut kehilangan anak gadisnya. Padahal gw blm pny pacar juga tu =)

Love Letter

Ohayo onii-san,
Apa kabar, kasih?
Bukankah wajahmu tetap cerah meski langit mendung?
Pasti kau melihat hujan bagai simfoni menyegarkan.

Pagi, cinta.

Bukankah kau sudah sholat dhuha pagi ini?
Betapapun sibuknya ritme kerjamu?

Angeyon haseyo, oppa,

Makan sianglah dulu meski jadwalmu padat.
Sudahkah sholat dzuhur?
Bukankah Tuhanmu lebih penting daripada bos-mu?

Night, my love.

Jangan bilang kau belum di rumah.
Apalah gunanya semua itu jika kau sakit.
Apalah gunanya itu jika kita tak bisa bertemu.

My dear, sudahkah kau akan tidur?

Pergilah sebentar ke balkon kamarmu.
Aku sedang melihat bulan yg sama dengan bulan yg kau lihat.
Apa disana bisa kau bayangkan diriku?
Karena aku sll bisa membayangkanmu.

Dan jika nanti kau bangun di tengah malam.

Ingatlah aku dalam sekelumit doamu.
Karena begitupun denganku.
Agar Tuhan mempertemukan kita dengan cara yg indah.

My lovely future husband,

Bilakah aku bisa memanggilmu "Ayah" ?

Four-Season-Love

Suatu masa di musim panas,
Diantara sinar matahari yang menyilaukan,
Sekilas kulihat kilau matamu.

Suatu saat di musim gugur,
Diantara daun-daun kuning yang berguguran,
Kulihat semangatmu yang tak pernah gugur.

Suatu hari di musim dingin,
Senyummu menghangatkan duniaku.
Meski sempat kulihat air mata itu,,,
Tak pernah hilang ketegaran itu.

Suatu ketika di musim semi,
Tak pernah kulihat sakura seindah dirimu,
Dan semilir angin semerdu suaramu,
Ketika akhirnya kau menyapaku

Pertanyaan Wajib No. 1 : KAPAN?

Nia 20 tahun yg lalu:
Ihhhh,,, lucunya nia,,,, kapan mulai sekolah?

Nia 10 tahun yg lalu:
Wah, udah gede. Kapan ngajak pacarnya kesini?

Nia 5 tahun yg lalu:
Udah kuliah ya? Kapan lulus?

Nia sekarang:
Kapan nikah?

Hiyyyaaahhhh,,,
Ini ni pertanyaan wajib no. 1 yg diajukan orang2 belakangan ini.
Setiap gw dateng ke nikahan teman, pasti ditanya: "Kapan nyusul?" --> emang balapan mobil, saling menyusul?
Kalo ada acara keluarga, ada aja tante gw yg nanya "Kapan pacarnya mo diajak?" --> emang gw udah pernah pny pacar?

Tante2 gw juga biasa menanyakan hal ini, secara semua sepupu seangkatan gw udah pada nikah. Ada satu sepupu lg yg belom nikah, tapi dia tetep bisa ngeledekin gw "At least gw udah punya pacar, Ni,,, daripada lo?". Hahaha (ketawa napsu).

Anehnya, pertanyaan ini tidak diajukan oleh keluarga gw.

Ibu gw adem ayem.

Adek gw malah senang gw blm pny pacar. "Jadi kalo gw ditanya knp blm pny pacar juga, gw bisa bilang bahwa gw nungguin mba nia. hahaha". Sial, gw dijadiin tameng!

Bapak gw malah keliatan irritated kalo gw mulai ngomongin cowok ganteng di kantor (kalo dipikir2 lg, emang ada cowok ganteng di kantor ya? ). hahaha. Berasa belom siap kehilangan anak gadisnya yg manis ini ni.

Gw jadi mikir:
1. Emang seumur gw harusnya udah nikah ya? Gw kan baru 20 tahun. Lagian ibu gw nikah umur 31 tahun aja nyantai2 aja tu. Hahaha (ketawa ga jelas)

2. Emang kalo mo nikah harus pacaran dulu ya? Ga bisa langsung lamaran aja ya? Hahaha (ketawa ngarep).

3. Emang pertanyaannya ga bisa diganti dari "Kapan nikah?" menjadi "Kapan jadi istri direktur?". Hahaha (ketawa menghayal)

4. Emang kapan ya gw bisa nikah kalo kerjaan gw sehari-hari pergi-pagi-pulang-petang-pinggang-pinggul-pegal-pegal sampe ga sempet gaul? Hahaha (ketawa miris)


Well, being twenty something is quite hard ya. hahaha (ketawa sinting).

Salary Zombie

Seru kan judulnya?
Ini title programnya Mario Teguh Golden Ways hari ini ni.

Beberapa kata yg menghantam pikiran gw,,, dan gw rasa perlu kita renungi bersama:

1. Ada orang2 yg kebahagiannya ditentukan oleh seberapa besar gajinya,,, atau pada tanggal brp dia ditanya. hahaha.

2. Ada orang yg meminta digaji lebih besar, padahal kontribusinya tidak sebesar itu kpd perusahaan.
Ada orang yg minta dinaikkan gaji, padahal kinerjanya tidak membuat dia pantas digaji besar.

3. Ada orang yg tidak terima digaji kecil, tapi tidak beralih dari tempatnya.

4. Ada pemuda2 yg rela digaji kecil hanya karena mengharap uang pensiun. Kenapa tidak mempersiapkan diri u/ pensiun sedini mungkin?

5. There's nonsense "Work smart rather than work hard",,, Be smart & work hard!

Hahaha... Kata2 yg menohok & membuat gw mikir,,, dan mikir,,,, dan mulai memutuskan.

So looks like my first love

I knew since the first time i saw him,
He's duplicating my first love.
Why, God, he is so alike him?

He is 90% like him + 10 % eyeglasses = 100% my type.
I melt on his sweet smile,
when i hear his soft voice,
see his calm figure,
look at into his deeply eyes beyond the glasses.

Oh God, I can not think clearly near to him.
All i want to do is just look at his face.

When i see him in his red jacket,
Why does he so looks like my lovely Chen Ling?
I must be crazy on him.

He turn my world & memories upside down.
Remembering me to that feelings i had 10 years ago.

I can hardly breath everytime i see him.
Dear Allah,,, i can control myself no longer,,,
Why do You bring this memory through this prince charming?
Then why should he is just a kid????

... his name is Mohammad Brian ...

So today, my "Josh" told me that he's going to "take me out" audition tomorrow.
Then he asked us, what skill he can perform to get girl impressed.

" They usually sing, play guitar, dance, or maybe juggling", one of my fren answered.

Then suddenly "Josh" looked at me.
" Do u like a guy who perform juggling?"

*dalam hati: knp nanyanya ke gw si? emang keliatannya gw naksir bartender?*
" No, " I said, " I like smart guy, actually"

" Woo,, so ur boyfriend is a smart guy, huh?"

" I have no boyfriend ", with undefined - flat face.

" Cool,,, " he said.
*dalam hati: apa si cool-nya jadi jomblo?"

" So, now, u're looking for boyfriend?", my "Josh" asked.
" I'm looking for a husband "

" Wow, cool,,,"
*dalam hati: apa si cool-nya?*

" I have a student from my last class" my Josh said, " He's a good moslem like u. Maybe he's looking for a wife like u. I'll introduce u to him if u dont mind. His name is Mohammad Brian"

"Woww,, cool,,, " gantian gw yg ngomong gini.
*dalam hati: kan dia yg mo ikut "take me out" u/ cari pacar,,, knp malah ngejodohin gw????*

It's about Love & Job (Why do u easily give up?)

Kasus 1:
Temen gw curhat ke gw, katanya pas ngelamar kerja ke suatu tempat, dia ketemu sama salah satu temen kita yg lain. Trus dia bilang "Apa gw mundur aja ya Ni? Ga enak ma dia ni"

Kasus 2:
Masih soal ngelamar kerja ni (tapi beda pemeran),,, mirip kasus pertama,,, ketemu dgn seorang temannya saat ngelamar kerja.
Trus orang itu bilang: " Gw pesimis ni. Kalo saingan ma dia mah gw ga bakal menang"

Kasus 3:
Ini beda kasus. Seorang teman curhat ke gw:
"Ni, gw lg naksir cewek. Tapi salah satu temen kita juga naksir cewek itu. Apa gw nyerah aja ya? Ga enak saingan ma temen sendiri"

Kasus 4:
"Saya kagum & nyaman sama kamu. Tapi saya ga enak sama temen saya kalo harus bersaing sama dia. Dia kan juga cinta banget sama kamu"
Ini kasus pribadi.


Kenapa kita dengan berani menghadapi segala macam rintangan & bersaing dengan musuh2 kita u/ mendapatkan apa yg kita inginkan? Tapi justru menyerah pada teman sendiri?
Kalau kasusnya dibalik, emang teman kita (yg kita rela menyerah demi dia) akan mau menyerah demi kita?

Pembelaan diri: "Dia kan teman kita"
So, what?
" Ga enak dong kalo bersaing sama temen sendiri"

Kasus kerjaan:
Gimana kalo ternyata perusahaan tmpt kita melamar itu memang sebenernya lebih membutuhkan orang spt kita dibanding teman kita? Trus stlh kita mundur, perusahaan itu tetep ga nerima temen lo dan malah menyerahkan posisi itu ke orang lain yg sama sekali ga lo kenal,,, emang ga nyesel?

Emang lo ga mikir, bahwa kalo temen lo tahu bahwa lo mundur demi dia, maka dia akan merasa terhina?
Bukankah lebih terhormat bagi lo & bagi dia jika tetap bersaing scr sehat?


Kasus cinta:
Emang kalo kita merelakan melepas seseorang yg kita cintai kpd teman yg juga mencintainya, maka sudah pasti seseorang itu akan menerima temen lo itu?
Gimana kalo tnyta orang yg lo suka itu juga cinta sama lo,,, tapi karena melihat lo mundur & ga serius, dia malah pergi dari lo & dari temen lo (dan malah memilih orang lain misalny?)


"Kan pacar bisa putus, tapi sahabat seumur hidup"
Yakin temen lo itu juga mikir yg sama ky lo? Yakin bahwa dia ga memanfaatkan kebaikan hati lo u/ menarik simpati lo agar lo melepaskan orang yg lo suka itu demi dia (krn temen lo yakin bahwa dia ga akan bisa memenangkan hati orang itu kalo bersaing dengan lo)?

Kenapa dengan mudahnya menyerahkan impian kita kpd orang lain?
Knp dengan mudah menyerahkan cinta kita kpd orang lain?
Knp rela menyerah pada sahabat,,, yg mungkin ga akan mau menyerah demi kamu?
Kenapa ga terus berjuang & bersaing scr sportif?
Jika pada akhirnya tnyta "dia"/ pekerjaan itu memang bukan rejeki lo,,, maka lo ga akan menyesal karena pernah mengusahakannya dengan sungguh2.


What about u?

Just go, my love

Just go, my love
And dont show ur face anymore
Coz maybe next time
I have no strenght anymore to reject ur love

Just go, my love

All i want is just forget our time,,,
that we've been thru together

Just go, my love

It's hard for me if u always so kind to me,
Could u please just ignore me?

Just go, my dear

I haven't deserve to get u yet
U're too good to be mine
I even dont dare to dream of u, my prince charming

Dear Love,

Would u wait for me til I become a perfect lady to be ur wife?
But if that will never happens
I'll be glad to hear u reach ur happiness w/ another
Coz u deserve to get better

in so many times, so hard for me to understand

in so many times,
so hard for me to understand,
the rich can not feel as happy as the poor.

in many times,
i can hardly believe,
the clever could not reach as high as the fool.

but then, somehow, i realize
there are more than just wealth,
there are something beyond we can think of.

our soul,,,
our mind,,,
our heart,,,

tangan yg bekerja lebih keras,
otak yg berpikir lebih jauh,
kaki yg melangkah lebih lebar & jauh,
hati yg meniatkan kebaikan untuk yang lebih banyak,


OVER THE TOP

How much I hate him
Even if just to see his face
And listen to his voice
Smell his perfume from the distance
And I feel sick of myself for always pretending in front of him
As is nothing wrong in our relationship
As is everything okay.

I hate him in every breath I take,

In every pulse of my blood
In every beat of my heart
How could him act like a PMS woman?
So selfish & careless to another’s feeling

All he can do is just complaining

Always comparing to the past
How can be the past same with today?
How dare him ask me to be another.
Does he think that everybody is the same w/ him ?
Just take me as I am, and please stop complaining
Am I his marionette, damn, who always have to listen his order?

It make me feel fake

It make me feel sick
When I have to keep my attitude on him
While all I want to do is scream & punch him on his face
Such a poor me who can freely express what’s on my mind.
I hate myself for being so powerless.
Wish that someday I will gain that power to revenge on him
But what for, anyway?
It will make myself dirty just by having feeling (even angry feeling) on him
I already feel so fool when I think of his words.
I should just ignore it.

But it will take no longer anymore

It’s already over the top of my head,,,
My heart,,, my feeling,,, my patient.

You will lose me soon, dear, I will make it happen

No matter what will you say to me
Even if you’re on your knee
I can convince you that
It will be your eternally regret.

TIPS & TRIK MEMAKSA PEROKOK MEMATIKAN ROKOK

Terinspirasi oleh Note kak Indri sebelumnya ttg rokok,,, gw mo berbagi crita ttg beberapa pengalaman gw memaksa para perokok mematikan rokoknya. Smg bermanfaat bagi teman2 sesama pembenci rokok. hohoho.

1. Memberikan tatapan maut pembunuh setajam elang ala kak Leni kpd si perokok.


2. Melambai2kan tangan di depan hidung demi menghalau asap rokok. Jika perokok tidak mengindahkan atw ga sadar, kibaskan tangan lebih keras & bernapsu,, jika perlu kibaskan tangan sampai menggeplak muka si perokok & membuat rokoknya terjatuh saking syok-nya.


3. Sok batuk2. Sampe batuk beneran. Buat lebih heboh lagi kalo si perokok ga peka juga. Batuklah senapsu mungkin, kalo perlu sampe ludah lo muncrat2 ke mukanya tu perokok.


Perokok: Eh, batuknya biasa aja dong,,, ga usah sampe muncrat2 gt ludahnya.

Kamu : Eh, biasa aja dong ngerokoknya,,, jangan muncrat2in penyakit ke gw.

4. Bersikap frontal dengan berkata "Maaf pak (frontal tapi tetep sopan), saya asma (meski boong),, tolong matin rokoknya dong"


5. Ini cara yg paling sering gw lakukan & cukup berhasil:

- Set ponsel dalam mode silent, tanpa getar (tp jangan mati ya)
- Bicara pada teman imaginer mu di seberang telpon (alias ngomong sendiri, sok2 lg nelpon temen)
- Lakukan pembicaraan sbb:
"Lu ga bilang ma cowok lu spy berenti merokok? Bohong aja ma dia kalo lo asma gt, jadi dia berhenti merokok .... (lalu diam sejenak seolah2 lo lg dengerin omongan teman imaginer lu) .... Ha? Dia bilang gt? Dia bilang ngerokok itu hak? Jd itu hak dia buat ngerokok? ... (diam lg sejenak) ... Bilang tu ma cowok lu, ngerokok emang hak nya dia, tp lu juga pnya hak u/ menghirup udara bersih. Pencuri juga pnya hak u/ mencari penghidupan yg layak,, tp kalo gara2 hak nya itu dia jadi menganiaya hak orang lain, itu dosa namanya.... (diam lg sejenak) ... Haaahhh,, putusin aja tu cowok lu, bego kayanya. Alasan apaan tu ky gitu? Disuruh menghindari orang yg merokok? Emang kalo di angkot, dgn luas ruangan 1 x 2 m, lu bisa milih ga deket2 ma perokok? tetep aja asepnya kena ke elu. Idiot kali tu cowok lu. Ga mikir ya? ... "

Yg perlu diperhatikan:

- nada bicara senapsu mungkin.
- Jangan melirik si perokok yg kita sindir.
- Bicara dengan suara sekeras mungkin shg penumpang angkot yg lain mendengar kamu.
- Obrolan imaginer ini dapat disesuaikan bds improvisasi kamu,,, silahkan pilih cerita yg plg heboh.
- saya sll pnya bbrp cerita berbeda setiap naik angkot,,, jadi ga ketahuan boongnya.



Beberapa tip di atas agak beresiko, tp patut dicoba. Saya ga pernah gagal si, perokok akan lgsg mematikan rokoknya. hohoho (meski sll mendapat tatapan sinis).



Ada ide lain bagaimana menyindir paksa para perokok?



Btw, tadi gw lihat ada stiker di angkot bertuliskan "Bds Perda No.2/2005 & Pergub no.47/2005, kendaraan umum ini dinyatakan sbg kawasan bebas asap rokok. Barangsiapa merokok, akan dikenai pidana penjara min 6 bulan & denda max 50 juta"

Ironis, di angkot itu tetep ada yg merokok dg santainya.
Peraturan memang dibuat u/ dilanggar kayanya.
Jadi sayalah yg berinisiatif jadi sailor moon,,, menyindir si perokok & menyelamatkan para penumpang lain dari menjd perokok pasif. hehehe.
Dan gw turun dari angkot, diiringi tatapan sinis si perokok & tatapan memuja (lebayyyyy) dari penumpang lainnya. hohoho

Orlando Bloom say that he loves me

Gimana rasanya kalo artis yg slma ini lo kagumi hanya di TV, tiba2 muncul di hadapan lo dan bilang "I love you"?

Kira2 gini nih perasaan gw saat ini. Sesuatu yg gw idam2kan sejak lama muncul di hadapan. Menunggu diraih. Menunggu jawaban.

Apa yg akan lo katakan kalau artis pujaan lo meminta lo menikah dengannya, sementara di sisi lain lo sudah akan menikah dengan orang lain?

Nah, ini juga yg gw rasakan skrg. Spt Orlando Bloom bilang "Nia, please marry me", padahal gw juga udah dilamar orang lain (soal dilamar ini hanya perumpamaan).

Saat kita udah merencanakan masa depan.
Tapi godaan lain datang.
Dan godaan itu sangat menggoda shg nyaris tak tertolakkan.

Mungkinkah kamu menolaknya?
Dan apa yg kamu lakukan dengan komitmen masa depan yg sudah kamu rencanakan?
Mudahkah membuang komitmen itu demi sebuah obsesi?

I knew it, i knew it

I'm laughing at myself for being so stupid
Why i dont realize ur signs

Isn't it obvious when u remember my code name?

U try to find out who Krum is, even u're not fans of Harry Potter.
U always remember every detil i said, even i've just told u once
which i dont remember that i ever told u so.

I knew it, i knew it

U're in love w/ me
Then what took u so long?
We are not teenager anymore, right?
Then why do we keep play this ridiculous "hide-seek" game?

Life is about choices

Hidup itu tentang pilihan.
Dan akan sll dihadapkan pada pilihan.

Mau ke kanan, atau ke kiri.
Bahkan di tengah pun adalah pilihan.

Ingin maju, atau mundur.
Dan diam pun juga pilihan.

Ingin mengejar, atau melarikan diri.
Atau hanya termangu.

Apakah kita ingin memperjuangkannya, atau menyerah.
Atau mengikhlaskannya?

Ingin mempertahankan yang satu dan melepas yang lain,
Atau mempertahankan keduanya
Dan bahkan melepas semuanya.

Dan pada tiap-tiap pilihan selalu ada konsekuensi.
Seperti hukum sebab akibat.

Dan bahkan tidak memilih pun adalah sebuah pilihan,
yang padanya juga terdapat resiko.

Lalu akankah kita memilih untuk diam?
berhenti?
terpaku?
menetap?
Bukankah Einstein berkata tentang kehidupan,,,
layaknya menaiki sebuah sepeda,,,
agar kita tetap berada di atas sepeda, kita harus tetap bergerak.

Lalu mengapa terdiam?
Bukankah waktu terus berjalan selagi kita terdiam?
Maka beralihlah
Bergeraklah
Mendakilah
Berputarlah

Bukankah pecundang juga pilihan?
Apakah ingin berjuang atau membiarkan diri kalah?

Oppa,,, u are so contradictive

Oppa,,, whats wrong w/ u?
Whats wrong w/ me?
Why do i never understand ur mind?

U always angry if i said " It was ... " or " It used to ..."
U said that i'm a stupid girl who always stucked in the past.
U'll be mad and tell me to face the future with new things,
and throw the old method away.

But in another day u often say " I used to ... " or "That WAS good in old way"

I cant understand, Oppa, what do u mean with those two contradictory statement?


One day, i've heard from u,,,
That she's not gonna make it.

But in another day, i hear u say about her,,,
That her succeed is because of u.

Oppa, i really dont understand,,,

Am i the one who really stupid?
Or are u the person who feel that u're always right?

Am i idiot?
Or are u a hypocrite & opportunist person?
Who want to play always in safe-zone?
And throw all mistake to another?


Oppa, let me know the way u think,,,
So i can understand u,,

Pasal 1 : Ridho Allah ada bersama ridho orang tua.

Pernah dengar pepatah yg mengatakan "Follow ur heart, ur intuition" ?
Sebenernya bener juga si ni pepatah. Tapi kalo mnr gw pribadi, u/ urusan cari jodoh, ada pepatah yg lebih tepat.

"Follow what ur mom said"
hahaha,,,

Beberapa kasus mengajarkan gw bahwa intuisi orang tua (terutama ibu) lebih baik. Disamping itu mereka juga memikirkan yg terbaik u/ kita.

Ada bbrp nasehat yg membuat gw setuju bahwa ridho orang tua itu sangatlah penting dalam memilih jodoh. Krn gw jg melihat beberapa kasus dmn seorang anak memaksakan pilihannya & intuisinya sendiri dalam memilih jodoh. Meski pada akhirnya orang tuanya menyetujui pilihannya, tapi di tengah perjalanan pernikahannya, dia menghadapi banyak rintangan.

Trus, apa kabar dengan "ikuti kata hati" ?
Atau kata2 "Ah, kan ga semua pilihan ortu baik"

Bener juga si. Gw pernah sempat mikir begitu ketika hubungan gw dg seseorang ditentang sama ortu gw. Tapi coba pikir lagi deh, sbnrnya apa si tujuan hidup lo di dunia ini selain hidup dalam ridho Ilahi? Dan bukankah ridho-nya Allah itu bersama ridho orang tua?
Buat apa si hidup lo kalo bukan buat (salah satunya) untuk membahagiakan orang tua lo?
Dan bukankah mengikuti keinginannya akan membuat beliau bahagia?
Dan stlh gw melaluinya skrg, gw mendapati hikmahnya.
Ternyata lelaki itu juga ga sebaik spt yg gw pikir dulu. Untung aja ibu gw melarang.
Itu salah satu dasar pemikiran gw bahwa intuisi orang tua sll lebih kuat.

Dan sekarang saat gw menceritakan ttg seseorang yg agak mulai dekat dg gw (yg semula gw kira akan ditolak ibu gw),,, kok ya ndilalah nya Ibu gw setuju?
Isn't it a sign?

Pelajaran dari Sampah

Emang dasar gw bego si ya,,, udah tau sinetron indonesia itu sampah & berbelit2,,, tp tetep aja gw tonton. hahaha,,, ga heran ibu2 jg pada demen nonton sinetron puanjaaaanggg ala "Tersandung".

Tapi ya kadang2 gw ada byk hal yg gw renungkan saat nonton sinetron2 itu. Bbrp teori yg terbukti di sinetron2 itu adalah:
1. idiot & jenius itu beda tipis
2. jenius & gila itu hampir sama
3. pinter & licik itu nyaris
4. baik hati & bodoh itu nyaris ga berbeda.

Mari kita lihat salah satu sinetron di salah satu stasiun TV. Ada orang yg dulunya benci banget sama si tokoh utama & ga mengakuinya sbg keluarga,,, tp pas dia membutuhkan tokoh utama, dia baru (dengan ngotot) ngaku2 sbg keluarganya & memohon-nyaris-memaksa si tokoh utama u/ membantunya. Pake ngomong "anak ga berbakti",,, pdhl slma ini dia juga membuang si tokoh utama. Kemane aje bu????? kalo lg butuh aja baru ngaku2. kalo aja dia ga butuh bantuan si tokoh utama, sampe skrg juga ga bakal mengakui si tokoh utama kan??? Udah gitu maksanya pake sok2 bikin si tokoh utama merasa bersalah lagi. Ampuuunnn.
Udah gitu, si tokoh utama saking-baik-sampai-nyaris-bodoh merasa bersalah krn ga bisa membantu si nenek yg tdnya ga mau mengakuinya dulu. Padahal kan dia ga salah2 banget kalo ga nolong,,, secara slma ini dia juga diusir sama keluarga itu.

Gw ga tau ya,,, apa gw yg udah ga punya hati,,, atau emang sinetron itu yg udah bego bgt.
Siapa yg lebih pantas disebut keluarga? Orang2 yg dalam darahnya mengalir gen yg sama tp mengabaikan kita? Atau orang2 yg sll ada di samping kita,, mendukung & mengingatkan?


Jenis kebodohan kedua,, sinetron lain di stasiun TV lain yg udah sampe ngelebihin 4 musim (season) di Jepang. Knp juga si aktris utama hrs terus pura2 jd pembantu? Knp ga bilang aja bhw si aktor utama itu suaminya? Knp dg begonya percaya kata2 si antagonis bhw kalo si aktris utama ngomong jujur ke aktor utama yg lg amnesia bakal bikin si aktor syok?
Dan lagi2 sinetron indonesia menampilkan tema2 klasik yg udah basi: amnesia, leukemia, gagal ginjal, kanker hati, kanker otak. Hiyyyyyaaaaaxxxxx,,,,


Jadilah gw skrg mulai mengakui teori ibu gw: Menjadi baik itu baik,,, tp terlalu baik itu goblok.


Dan ini adalah salah satu jenis kegoblokan gw,,,
1. udah tau sampah, ngapain juga gw masih nonton sinetron indonesia
2. ngapain gw juga gw sampe napsu pas nonton sinetron indonesia, padahal gw udah tau itu tontonan sampah,,, hrsnya gw ga mengharapkan yg lebih baik


Well,,, ini curhatan ga mutu2 malem2,,, tp percaya deh, kebodohan2spt ini sebenernya emang ada di sekitar kita. Jd gw berdoa dlm hati,,, smg saya bisa menjadi orang baik, tanpa mjd orang bodoh. Amiiinnnn.

Apresiasi : Mengapa berdiam di tempat yg tak menghargaimu?

Ini note terinspirasi oleh cerita temen gw. Jd agak2 membuat gw berpikir =) (secara slma ini gw jarang mikir, hehehe).

Begini ceritanya. Alkisah suatu waktu dia sbg seorang fresh grad bekerja di suatu perusahaan. Setahun kemudian, seorang fresh grad lain masuk. Mereka dalam posisi selevel. Setahun kemudian, si anak baru itu dipromosikan mjd Spv (notabene jd atasannya temen gw yg lebih senior dr dia).

Wajar aja kalo temen gw jd kecewa & marah. Gw sendiri juga mungkin akan begitu.
Lalu secara otomatis, si teman itu jadi berprasangka pada si anak baru. Apakah benar si anak baru dipromosikan krn kinerjanya? Krn si teman itu tidak melihat ada yg istimewa pada si anak baru shg layak dipromosikan. Mnr si teman, dia bahkan lbh baik drpd si anak baru.


Well,, mari berbagi. Di dunia kerja, bukankah hal yg spt ini srg kita temui? Sangat dekat dengan kehidupan kantor kita sehari2. Gw sendiri bahkan pernah mjd korban prasangka spt itu. Gw pernah dgr gosip bhw gw bisa kerja di kantor gw krn gw dekat dgn petinggi di situ (deket dilihat drmana sbnrnya?),,, ada yg bilang bhw gw bisa krja dstu krn KKN, krn gw adiknya bos gw, scra muka gw mirip bgt ma beliau (kl gosip yg ini si sbnrnya ga serius, guyon doang, hehehe,,, gw malah seneng digosipin bahwa gw adalah adiknya si bos, hohoho).

Ada lagi temen gw yg digosipin bisa kerja di kantornya krn tantenya krja dstu. Padahal tantenya juga kerja dmnaaa gitu. Ndilalahnya, itu gosip salah sasaran,,,, orang lainlah yg KKN itu, tp temen gw itu yg digosipin gitu.
Tp kalo dipikir2 lg, emang sbnrnya knp kalo kerja di suatu tempat krn dipromosikan sama keluarganya? Kalo emang pada akhirnya kinerjanya memang baik, why not? Beda kasus dg oknum hasil KKN yg sebenernya ga berguna, dan benar2 krja dstu hnya krn KKN.


Oke, balik ke topik awal ttg si temen gw & si anak baru itu. Secara gw jg pernah jadi korban gosip & prasangka, maka gw mencoba berpikir dr sudut pandang berbeda.
Gimana kalo sbnrnya si anak baru emang punya potensi lebih? Bukankah jadi supervisor itu bukan krn sekdar pintar? tp juga dibutuhkan jiwa kepemimpinan.


Tapi gmn kalo dugaan si teman betul? Bahwa si anak baru dipromosikan bukan krn pertimbangan profesinalitas tp krn alasan pribadi? Bukan krn si anak baru pny kinerja yg bagus, tp krn si anak baru pintar bergaul & pintar mendekati si bos?


Bagaimana kalo ada anak baru yg notabene junior kita, tp posisinya lbh tinggi dari kita? pdhl kita sdh bekerja lama di kantor itu? mengapa loyalitas kita tidak dipertimbangkan? Ini adalah salah satu contoh kasus lainnya.
Lagi2, cobalah berprasangka baik meski itu teramat susah.


Dan kalau berprasangka baikpun sdh tidak mungkin, krn bagaimanapun dipikir, scr logika kamu merasa lbh baik drpd si anak baru,,, lalu knpa hanya mengeluh?


Sbnrnya keluhan di tempat kerja bukan hanya terbatas pada rekan kerja. Pada pekerjaan yg banyak yg tidak sesuai dgn gaji yg diharapkan misalnya?
Dan lagi2 gw bertanya2 pada diri gw sndi,,, knpa hanya mengeluh?
Melangkahlah dg lebih konkrit drpda skdr kata2.
Berbuatlah dengan tindakan.

1. Tunjukkan bahwa kinerja lo bagus, shg layak dihargai lebih (entah dlm bentuk promosi, maupun kenaikan gaji).
2. Kalo kinerja lo skrg memang blm bagus, berusahalah memantaskan diri u/ menjadi orang yg pantas dihargai lebih (ini naehat ala Mario teguh)
3. Kalau dengan kedua cara itu tidak berhasil juga,,, berdoalah. Krn rejeki itu hnya melalui perantara manusia,,, tp kan sbnrnya rejeki itu dari Allah. Mintalah pada Allah spy kamu dihargai lebih.
4. Selain berdoa,,, lakukan tindakan konkrit. Knpa berdiam di tempat yg ga menghargaimu & hnya bisa mengeluh? Pindah kerja dong kalo lo yakin bhwa kinerja lo pantas dihargai lebih dan bahwa kinerja lo memang akan dihargai lebih di tempat lain. Mengeluh itu manusiawi,,, tp sll mengeluh tanpa berubah itu menandakan kelemahan. Mungkinkah lo emang ga yakin bahwa kinerja lo cukup baik untuk dihargai lebih, shg lo ga berani pindah? Kalo lo yakin bhwa lo memang lbh baik dr yg mereka kira, pindah dong,,, buat kantor lama lo merasa kehilangan seseorang dengan kualitas sebaik lo krn mereka ga menghargai lo dg pantas.


Maka beralihlah
Meraih mimpi
Bagai lelah tak bertepi

Tanya Hatiku

Kau hempas semua rasa yg tercipta untukmu
Tanpa pernah melihat
betapa ku mencoba menjadi yg terbaik untuk dirimu

Mengapa tak bisa dirimu yang mencintaiku tulus dan apa adanya?
Aku memang bukan manusia sempurna
Tapi ku layak dicinta karena ketulusan
Kini biarlah waktu yg jawab semua tanya hatiku

(Pasto)


Gw nulis note ini terinspirasi oleh Achil Anak (Ga) Baik yg sering banget nyanyi2 lagu ini pas gw lg hectic2nya ngerjain validasi report.
Belakangan gw merasa familiar dengan liriknya. Kok kynya gw pernah denger kata2 itu ya? Denger dmna ya? Dan akhirnya gw ingat, ada seseorang yg pernah ngomong hal senada ke gw.

" I'm not a perfect man, but i try hard to be ur best"

Apakah gw pernah meminta seorang cowok sempurna? No, actually.

Belakangan ini gw juga sering mendengar teman2 gw bilang gw ini "picky",, tll pemilih. Hohoho,,, gw terlalu pemilih? Gak juga sebenarnya.

Ada yg bilang gini: "Nia, nia,, lu tu ya nyari cowok pinter, tp mo gw kenalin ke temen gw yg cum laude, lu ga mau. Mau gw kenalin sama yg baik-ganteng-berkacamata-tinggi-tajir juga nolak. Maunya yg ky apa si? Pemilih banget"

Gue mau yg spt apa?
Knp gw menolak cowok cum laude-baik-ganteng-berkacamata-tinggi-tajir?
Alasannya sederhana: He's just too good to be mine.

Jadi gw mau yg spt apa?
Simple aja,, gw hanya menginginkan lelaki yg akan memuja & mencintai gw seumur hidupnya.
Bersama cowok cum laude-baik-ganteng-berkacamata-tinggi-tajir cuma bikin gw minder setengah mati & jadi gw yg memuja dia (instead of dia yg memuja gw).

Gw bahkan selama ini ga berani berdoa meminta jodoh spt itu. Siapalah gw ini shg berhak meminta lelaki sesempurna itu? gw sendiri bahkan jauuuuuuuuuuh dr sempurna.
Gw hanya meminta seseorang yg bisa melengkapi gw,,, menggenapkan separuh agama gw,, menggenakan separuh jiwa gw (halahhhh,,, gaya bangettt)

Tapi seorang teman mengatakan pada gw hal ini:
" Nie-san, memangnya kita layak mengharapkan surga? Secara dosa kita buanyak banget. Tapi kita berhak berdoa memohon surga."

Bener juga si. Allah kan Maha Besar. Mintalah sesuatu yg besar. Kok sombong banget si nia, ga mau berdoa hal yg besar? Emang lo ga yakin Allah bisa mengabulkannya?


Sebenernya gw bukannya ga yakin Allah bisa mengabulkannya atw ga. Ga ada yg ga mungkin bagi Allah kan,,, jd gw yakin Allah akan mengabulkannya kalo gw cuma minta suami dengan kriteria spt itu (atau menggantinnya dgn jodoh yg lebih baik menurut Allah).
Yang gw ga yakin justru apakah gw akan bisa hidup dengan normal nantinya?
Gw adalah orang yg berprinsip kesetaraan. Hubungan suami-istri pun harus setara.
Kalo gw punya suami yg high quality gitu,,, gw mungkin bakal minder melulu,,, trus gw akan memuja & mencintainya setengah mati (sementara impian gw adalah suami yg mencintai & memuja gw sepenuh hati).

Well, its kind of battle between "praying" and "dreaming". hohoho.

How about u?