Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Sabtu, 02 Agustus 2014

UDANG DIBALIK BAKWAN

Kebaikan. Adalah hal sederhana, universal, tapi sering salah dimaknai oleh manusia. Mungkin seperti halnya banyak perasaan lain. Atau memang manusia adalah tempatnya sejuta persepsi? Haha. Entahlah.

Kebaikan. Kadang diartikan sebagai keinginan terselubung. Itu kenapa ada istilah “ada udang dibalik bakwan”. Kadang meski rasa udangnya terasa enak, sosok si udang tidak ditemukan juga di dalam bakwannya. Tapi rasa ingin tahu manusia membuatnya tetap mencari-cari sosok si udang.

Apa yang kamu pikirkan kalau kamu menerima kebaikan yang sangat besar dari seseorang? Apa kamu pernah bertemu dengan seseorang yang begitu baik terhadap kamu, sampai kamu salah mengartikannya?
Beberapa gadis mungkin pernah merasakannya. Saat ada pemuda yang memperlakukannya dengan baik, membantunya dalam banyak situasi, menemaninya pada banyak hari ... seringkali salah sangka itu muncul.
Dia baik banget sama aku. Mungkin dia naksir sama aku.
Kelakuan perempuan. Mudah luluh hatinya. Mudah GR.
Lalu mulailah si gadis berspekulasi ini-itu.
Dia baik banget sama aku. Nggak mungkin laki-laki bersikap sebaik itu kepada perempuan kalau bukan karena ada maunya. Dia pasti naksir sama aku.
Padahal bisa jadi, dia memang lelaki yang sangat baik. Dia memang selalu tersenyum ramah kepada semua orang, bukan hanya kepada kamu. Dia memang ringan tangan menolong siapa saja yang bisa dibantunya, bukan hanya menolongmu. Dia memang pandai membagi waktunya sehingga masih punya waktu untuk nonton bersamamu.
Jadi wahai para gadis, berhentilah berspekulasi yang tinggi-tinggi.
Jangan-jangan, mungkin sebenarnya tidak ada yang disebut “pemberi harapan palsu”. Mungkin kita saja yang berpikir bahwa dia sedang memberi harapan. Mungkin kita yang ingin diberi harapan. Mungkin.


Kali lain, saat seseorang berbuat sangat baik kepada kita, mungkin kita justru berprasangka buruk.
Jangan-jangan dia ada maunya. Ada maksud tersembunyi dibalik kebaikannya. Jangan-jangan, dia mau ngutang nih? Atau nawarin jadi downline MLM?
Ahahaha.
Ada baiknya juga bersikap waspada. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua manusia bermaksud baik dengan kebaikan yang ditunjukkannya. Meski begitu, terlampau curiga juga bukan hal yang tepat.


Kalau kebaikan akan menimbulkan ke-GR-an atau prasangka buruk, jadi bagaimana seharusnya manusia bersikap? Apa kita ingin orang lain bersikap tak acuh pada kita, supaya kita nggak GR? Apa kita ingin orang lain saling menjaga jarak, hanya supaya kita tidak curiga pada kebaikannya?
Ah, manusia. Tidak suka dijahati. Tapi sering salah sangka jika diberi kebaikan.


Kita seperti manusia yang terus berusaha mencari sosok sepotong udang yang tersembunyi di dalam bakwan, karena kita merasakan rasa udang. Padahal kadang, sampai kapanpun dicari, kita tidak akan menemukan potongan udang itu, karena udangnya sudah dihaluskan sebelum dicampur ke dalam bakwan.
Mungkin seperti itulah kebaikan. Kita tidak perlu berusah payah mencari alasan kenapa seseorang begitu baik kepada kita. Kita hanya perlu menerimanya, mensyukurinya. Dan membalasnya.
Sesunggunya, kebaikan bukanlah hal yang sudah selayaknya dilakukan orang lain kepada kita. Bukan kewajiban mereka untuk berbuat baik kepada kita. Maka ketika mereka baik kepada kita, hargailah dan balaslah dengan kebaikan juga.
Cukup sedikit berhati-hati supaya tidak menggigit cabe rawit yang tersembunyi di dalam bakwan. Tidak perlu repot-repot mencari udang dibalik bakwan.



1 komentar: