Kamu!
Yang menitipkan tulang rusuknya kepadaku.
Kapan mau mengambilnya kembali?
Bagaimana kalau nanti aku lupa
Bahwa kamu yang dulu, sebelum kita dilahirkan, menitipkan tulang rusukmu padaku?
Bagaimana kalau nanti aku lupa
Bahwa dulu, sebelum kita dilahirkan, aku pernah berjanji menjaga tulang rusukmu yang ada padaku?
Kamu!
Yang menitipkan tulang rusuknya kepadaku.
Kok lama banget sih mengambilnya kembali?
Bagaimana kalau aku jadi lupa padamu?
Bagaimana kalau nanti aku salah mengenalimu?
Dan kupikir kamu adalah orang lain?
Lalu aku mengembalikan tulang rusukmu kepada orang lain?
Kamu!
Yang menitipkan tulang rusuknya kepadaku.
Apa sih yang sedang kau lakukan?
Kau merencanakan terlalu banyak hal!
Kau memikirkan terlalu banyak resiko!
Kau mengkhawatirkan terlalu banyak rasa sakit!
Padahal yang aku butuh cuma kedatanganmu.
Kamu!
Yang menitipkan tulang rusuknya kepadaku.
Kau terlalu sibuk mencari kesana-kemari.
Padahal aku disini!
Aku cuma takut
Karena terlalu lama terpisah, tulang rusukmu dan patahan tulang rusukmu yang lain yang kau titipkan padaku tidak lagi bisa beresonansi saat mereka bertemu
Lalu kita tidak lagi bisa merasakan getaran itu di rongga dada kita
Dan saling melupakan janji yang sudah dibuat sebelum roh kita menempati tubuhnya
Kamu!
Yang menitipkan tulang rusuknya kepadaku.
Cepat datang dan jangan berbelit-belit!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar