Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Kamis, 20 April 2017

Mengapa Sekarang?

Mengapa sekarang?
Mengapa tidak sejak dulu?
Mengapa tidak nanti?

Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang ditanyakan manusia. Termasuk saya. Tapi sekarang saya sudah berhenti bertanya lagi. Saya merasa tidak berhak lagi bertanya seperti itu kepada Tuhan. Karena Ia Maha Tahu, dan saya tidak tahu apa-apa.

Mengapa saya tidak bertemu ayahmu sejak dulu?
Sampai sekarang saya tidak tahu mengapa. Tapi mungkin karena dulu kami belum cukup baik bagi satu sama lain. Tuhan mungkin menunggu sampai saya menjadi orang yang baik baginya, dan dia bagi saya.

Mengapa kamu tidak datang kepada saya sejak dulu, padahal saya sudah begitu merindukanmu sejak lama?
Mungkin jawabannya sama. Mungkin dulu saya belum menjadi perempuan yang cukup baik, cukup kuat dan dapat dipercaya untuk menjagamu. Mungkin karena dulu saya belum terbukti bisa menyelesaikan tanggung jawab saya kepada Tuhan. Mungkin Tuhan ingin saya menunjukkan lebih dahulu, bahwa saya akan mampu, barulah Ia mempercayakan kamu pada saya.

Mungkin karena Tuhan ingin mengajarkan kepada saya arti menunggu. Supaya saya tidak dengan mudah meremehkan perjuangan perempuan-perempuan lain. Tuhan membiarkan saya merasakan penantian, supaya saya dapat menjaga perasaan perempuan-perempuan lain yang juga sedang menantikan, dengan tidak memulai percakapan basa-basi dengan pertanyaan yang menyakitkan.

Mengapa kamu tidak datang nanti setelah kehidupan saya dan ayahmu mapan?
Mungkin karena Tuhan ingin kamu merasakan perjuangan sejak awal: perjuangan kami menyelesaikan studi S3, perjuangan kami selama kuliah sambil mengajar, perjuangan kami mengumpulkan uang sedikit-sedikit untuk mengisi rumah kita. Dengan merasakan perjuangan ini bersama kami, Tuhan mungkin ingin melatih saya dan ayahmu menjadi orangtua yang lebih kuat, dan melatihmu untuk menjadi muslim yang kuat.

Mengapa kamu tidak datang nanti?

Pasti karena Tuhan tahu bahwa saya dan ayahmu sudah sangat merindukanmu. Ia berbelas kasih kepada kami, tidak tega mendengar doa yang tiap hari kami panjatkan supaya bisa bertemu denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar