Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Selasa, 19 Maret 2019

EKSIPIEN


Salah satu materi ajar yang saya ampu semester ini adalah tentang eksipien pada sediaan farmasi padat. Duh, bahasanya ga awam banget deh. Karena temen-temen saya berlatar belakang banyak bidang, jadi saya sederhanakan aja ya.

Bagi teman-teman yang tidak tahu apa itu sediaan farmasi padat, spy gampang, saya kasih contohnya aja: bedak, puyer, granul, kapsul, tablet. 
Nah, eksipien itu apa? Bahasa awamnya sih, eksipien adalah bahan tambahan. 
Jadi eksipien pada sediaan farmasi padat adalah bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan obat yang berbentuk padat. Terutama pada matakuliah yang saya ampu ini, saya lebih fokus pada bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan tablet.

Pertanyaan pertama yg saya ajukan kpd mahasiswa adl “Kenapa sih kita perlu menambahkan bahan tambahan? Kenapa nggak langsung minum zat aktif obatnya aja, supaya lebih manjur?”

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya menampilkan foto 3 tokoh dalam film dan drama Korea #eeaa #teutep

Seperti juga kebiasaan saya saat mengajar matakuliah lainnya, saya selalu berusaha menganalogikan hal yang saya ajarkan dengan keseharian mahasiswa, meski seringnya analogi yang saya pilih suka geje, haha. Harapannya, makin nyeleneh analogi yang saya pilih, mahasiswa akan makin mengingat apa yang saya sampaikan.

Tokoh pertama yang saya tampilkan fotonya di layar proyektor adalah pemeran Jacob Kowalski. Banyak mahasiswa yang mengenali wajah aktor ini, tapi hanya dua orang yang nyeletuk “Yang main di Fantastic Beast & Where to Find Them”, itupun mereka tidak mengenal nama tokohnya, apalagi nama asli si aktor.

Tokoh kedua adalah Stanislav Ianevski ,,, pemeran Viktor Krum. Ku sedih karena seluruh kelas tak ada yang mengenal pria tampan favorit saya (setelah Fred Weasley) ini.
Bahkan setelah saya memperlihatkan foto Viktor Krum sedang berdansa dengan Hermione Granger di pernikahan Bill Weasley & Fleur Delacour (iye, iye, itu deleted-scene), tidak ada satu mahasiswapun yang menyebutkan nama Viktor Krum.

Tokoh ketiga adalah pemeran Baek In Ha di drama Korea “Cheese in the Trap” à kalo yang ini banyak mahasiswa yang menyebutkan namanya “Lee Sung Kyung!”. Coba bayangkan, masa Viktor Krum kalah sama Baek In Ha? Ku syedih. Meski demikian, tentu lebih banyak yang mengingat Park Hae Jin dan Kim Go Eun (pemeran utama dlm drama tsb) daripada yang mengenal Lee Sung Kyung.

Setelah menampilkan ketiga foto itu, saya berkata “Ketiga tokoh itu eksipien. Mereka pemeran tambahan. Wajar saja kalau tidak semua orang kenal. Padahal peran mereka sangat penting. Eksipien itu seperti itu. Bahan tambahan. Banyak orang tidak menyadari arti pentingnya eksipien dalam sediaan farmasi. Padahal fungsi eksipien sangat penting.”
#eeeaa #kibas jilbab


* * *


Eksipien adalah zat yang digunakan sebagai bahan pendukung/tambahan dalam suatu formula sediaan, bersifat inert dan tidak mempunyai efek farmakologi.

Karena eksipien merupakan bahan yang tidak memiliki efek farmakologis (tidak bisa menyembuhkan penyakit dan memberi efek pengobatan), seringkali kita mengabaikan peran eksipien. Seolah-olah efektivitas pengobatan hanya tergantung dari zat aktifnya.
Padahal, eksipien memiliki peran yang penting. Contohnya, eksipien dalam sediaan tablet:

1. Diluent/ Pengisi
Dari namanya sudah ketahuan bahwa eksipien ini berfungsi untuk ”mengisi kekosongan” sediaan. Gak kebayang minum klorfeniramin maleat (yang suka alergi, pasti tahu obat ini: CTM) 4 mg kan? Empat miligram itu cuma sebersinan-hidung. Kalau kita pengin minum klorfeniramin maleat 4 mg saat kita bersin-bersin melulu akibat alergi, kita tidak akan bisa meminumnya. Karena saat kita bersin, serbuk 4 mg itu dengan mudah berterbangan. Disinilah fungsi ”pengisi” yang dapat menambah bobot sediaan sehingga total bobotnya cukup untuk dicetak menjadi tablet. Jika sediaan yang kita minum berbentuk tablet, tidak akan terbang saat kita bersin kan?

Jacob Kowalski adalah contoh peran ”pengisi” dalam film Fantastic Beast. Tanpa Jacob, film itu pasti terasa ”kosong” karena hanya bercerita seputar pencarian hewan-hewan magis yang lepas dari sangkarnya. Peran Jacob mengisi film tersebut, membuat film tsb terasa penuh dengan emosi dan kelucuan, tidak kosong. Dalam hidup kita, kita mungkin bertemu orang seperti ini. Sepertinya hanya penggembira, tapi tanpanya hidup terasa hambar. Sepertinya hanya orang biasa, bukan tokoh penting, tapi melengkapi hidupmu, mengisi kekosongan yang ada. Misalnya, yang kamu lihat wajahnya pertama kali saat bangun tidur? #Guling #JombloBaper

2. Binder/ Pengikat
Eksipien ini ”mengikat” bahan-bahan lain komponen penyusun tablet sehingga bahan-bahan tsb dapat bersatu dan dicetak menjadi satu sediaan utuh, tablet. Tanpa eksipien ini, campuran bahan-bahan yang ada tidak akan bisa dibentuk menjadi satu kesatuan.

Viktor Krum adalah salah satu contoh eksipien pengikat (binder). Mungkin orang pikir bahwa Harry Potter lah yang ”menyatukan” Hermione Granger dan Ron Weasley. Nyatanya tidak begitu. Viktor Krum lah yang menyatukan Ron dan Hermione. Tanpa Viktor, Ron mungkin tidak akan pernah merasa cemburu thd Hermione. Tanpa Viktor, Ron mungkin tidak akan pernah menyadari bahwa dia takut kehilangan Hermione. Jadi, jelas Viktor lah yang menjadi binder antara Hermione dan Ron #eeeaaa


3. Disintegran/ Penghancur
Eksipien ini bekerja ”menghancurkan” tablet. Pasti kita ga mau minum tablet, trus pas defekasi yang keluar tablet lagi kan? Nah, eksipien ini fungsinya untuk menghancurkan tablet, supaya zat aktif bisa keluar dari tablet dan diserap oleh tubuh.

Baek In Ha adalah contoh peran eksipien disintegran ini. Kelihatannya peran antagonis ya? Tapi tanpa Baek In Ha yang kerjaannya ”merusak” hubungan Yoo Jung dan Hong Seol, mereka berdua mungkin tidak akan bisa menyerap pelajaran kehidupan #tsaahhh.

Dalam hidup kita, mungkin kita sering bertemu orang ”disintegran” gini. Biasanya orang tipe disintegran ini adalah orang2 yang kelakuannya nyebelin, kerjaannya komentar, nyinyir dan protes. Tapi tanpa orang-orang spt ini, kita akan hidup terlalu nyaman, lalu lupa bahwa kita masih punya potensi yang belum digali. Dengan adanya orang-orang ”disintegran” ini, kita mungkin akan dipaksa ”pecah” lalu mengeluarkan potensi terpendam dalam diri mereka dan menyerap pelajaran kehidupan. Meski keberadaannya tak menyenangkan, perlu diakui bahwa keberadaan makhluk ”disintegran” ini perlu. Makin besar tablet yang dibuat, makin banyak disintegran yang dibutuhkan. Makanya saya mah suka bingung kalau ada pimpinan yang anti banget dikritik. Kalau nggak siap dikritik mah nggak usah jadi pemimpin, mendingan jadi badut aja yang diklitikin anak-anak #ihNiaGaring

Eh tapi hati-hati juga, jangan terlalu banyak menambahkan disintegran ke dalam formula tablet, nanti tabletnya rapuh dan mudah hancur. Kalau di hidup kita kebanyakan diisi oleh orang-orang yang ngeluh mulu dan nyinyir mulu kan hati juga bisa jadi rapuh ya gaes?

4. Lubrikan/ Pelincir
Eksipien ini mengurangi gesekan antar partikel granul, mempermudah granul-granul mengalir di mesin cetak tablet, dan mempermudah keluarnya tablet dari mesin cetak setelah dicetak. Kadar lubrikan yang cukup dapat menghasilkan tablet dengan penampilan dan keseragaman bobot yang baik.

Dalam hidup, ada orang-orang yang kehadirannya membuat hidup orang lain menjadi lebih mudah dan lancar: rajin membantu orang yang kesusahan. Sayangnya, tipe orang yang seperti ini kenapa nggak banyak yg jadi PNS di pelayanan publik ya? Andaikan orang-orang tipe lubrikan ini jadi aparat negara yang bertugas di pelayanan publik, niscaya birokrasi di Indonesia tak akan serumit ini (”ini” gimana maksudnya? #tjurhat)

Eh tapi hati-hati, kalau kadar lubrikan di dalam tablet terlalu banyak malah justru menghambat cairan saluran cerna untuk masuk ke dalam tablet lho, sehingga tablet lebih lama hancur dan zat aktif di dalamnya lebih susah keluar. Kita juga kalau hidup terlalu mudah dan selalu dibantuin orang lain, jadi sulit mengeluarkan potensi terbaik dalam diri kita kan? Iye makanye anak-anak jangan terlalu dimanja, nanti kalau udah nikah cuma bakal ngerepotin orang-orang di sekitarnya aja karena nggak terbiasa mandiri dan nggak bisa diandalkan.

5. Eksipien lainnya
Eksipien pendukung lainnya ditambahkan sesuai kebutuhan yang spesifik. Misal kalau ingin penampilan yang khas pada tablet yang kita buat, bisa ditambahkan eksipien pewarna. Kalau mau bikin tablet effervescent, bisa ditambahkan eksipien pembentuk gas. Kalau obatnya rasanya sangat pahit, bisa ditambah eksipien penyalut. Kalau obatnya mengiritasi lambung sehingga ingin dimodifikasi supaya tabletnya nggak pecah di lambung dan baru dilepas di usus, bisa ditambah ekspien enterik. Kalau zat aktifnya sulit larut, bisa ditambahkan eksipien peningkat kelarutan.

* * *

Sampai disini, rasanya pertanyaan “Kenapa sih kita perlu menambahkan bahan tambahan? Kenapa nggak langsung minum zat aktif obatnya aja, supaya lebih manjur?” sudah bisa terjawab kan ya?
Eksipien, meski tidak memiliki efek farmakologis, namun memiliki peran yang sama pentingnya dengan zat aktif.

Manusia juga suka begitu. Mungkin tidak semua manusia adalah ”zat aktif”. Mungkin kita hanya ”eksipien”. Tapi meski kita hanya seorang ”eksipien”, pastikanlah bahwa kita memiliki peran yang penting bagi umat.
Jadilah ”diluent” yang mengisi posisi-posisi penting pengambil keputusan, jangan sampai posisi yang berpengaruh besar bagi umat justru diisi oleh orang-orang yang cuma bisa janji-janji atau hanya ingin memanfaatkan posisinya untuk kepentingan pribadi/ kelompok. Tidak semua orang terpilih jadi pimpinan, meski begitu kita tetap bisa jadi ”eksipien” yang pendapatnya mempengaruhi keputusan pimpinan kan?

Jadilah ”binder” yang menyatukan umat dan menjaga persatuan. Tapi ingat, jangan berlebihan jadi binder sebab hal baikpun kalau terlalu akan jadi tidak baik. Kalau kita menggenggam terlalu erat, pasir akan berhamburan dari kisi-kisi tangan kan? #eeaaa

Jadilah ”disintegran” yang memberi kritik membangun, bukan cuma bisa nyebar hoax dan komen-komen nyinyir. Kalau bisanya cuma nyinyir mengkritik tanpa ngasih alternatif solusi atau bisanya cuma nyebar hoax, itu namanya bukan ”disintegran” tapi ”destroyer”.

Jadilah ”lubrikan” yang memudahkan urusan orang lain. Kalau kita memudahkan urusan orang lain, masa sih Tuhan nggak memudahkan urusan kita? Jangan jadi macam birokrat yang berprinsip ”kalau bisa susah kenapa dipermudah”.


* * *


Karena eksipien berperan penting dalam formula suatu tablet, maka kualitas eksipien juga berpengaruh sangat besar pada kualitas tablet. Itu mengapa di suatu industri farmasi, kualifikasi suplier eksipien sama pentingnya dengan kualifikasi suplier zat aktif obat. Jangan sampai zat aktifnya berkualitas bagus, tapi eksipiennya memiliki karakteristik yang tidak mendukung atau suppliernya tidak terkualifikasi dengan baik. Jangan sampai suatu obat ditarik dari pasaran gara-gara eksipiennya, bukan karena zat aktif obatnya.

Jadi manusia juga gitu. Meski kita hanya eksipien, jadilah eksipien yang berkualitas baik yang mendukung sistem yang baik. Jangan cuma bisa ngomong bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum bisa bersaing dengan negara ASEAN lain tapi kamunya sendiri masih suka buang sampah sembarangan, masih susah antri atau masih nitip oleh-oleh gratisan tiap temennya berpergian.


Karena kualitas eksipien berpengaruh besar pada kualitas suatu sediaan, sekarang tahu kan salah satu alasan kenapa ada obat yang harganya kok bisa beda jauh dengan obat lain yang isi zat aktifnya sama?

* * *



Tulisan ini sebelumnya dipublikasikan di https://www.facebook.com/kurnia.sari.33/posts/10213974261563020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar