Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Rabu, 28 Agustus 2013

KEBETULAN


Kebetulan adalah takdir yang menyamar.

Kebetulan sekali, nyaris sebagian besar kisah saya dimulai pada bulan ini. Bulan Agustus.
Sepuluh tahun lalu, saya dinyatakan diterima sebagai mahasiswa UI pada bulan ini.
Enam tahun yang lalu saya difoto dengan toga untuk pertama kalinya, pada bulan ini.
Lima tahun yang lalu saya disumpah menjadi seorang farmasis profesional, juga pada bulan ini.
Di tahun dan bulan yang sama, saya resmi diterima bekerja di perusahaan idaman saya (meski saya sebelumnya telah bekerja di perusahaan lain)
Dua tahun kemudian, pada bulan yang sama, saya meminta ijin pada bos saya untuk berhenti mejadi anak buahnya dan kembali melanjutkan impian saya. Menjadi guru.
Setahun yang lalu, bos menelepon saya dan memberi selamat atas kelulusan saya, pada bulan yang sama.
Dan jangan dihitung berapa kali kejadian yang menjadi turning point dan learning issue buat saya terjadi di bulan ini.
Selalu bulan Agustus.

Bukankah semua hal yang terjadi itu terlalu banyak jika hanya dianggap sebagai suatu kebetulan?



Takdir adalah kebetulan-kebetulan yang direncanakan Tuhan.

Sejak beberapa tahun yang lalu, saya tidak pernah lagi percaya pada kebetulan. Terlalu banyak hal-hal yang terjadi pada diri saya, baik yang masuk akal maupun tidak, yang membuat membuat saya berpikir bahwa cerita-cerita kecil ini merupakan potongan puzzle yang tercecer. Saya hanya sedang mengumpulkan cerita-cerita yang tercecer itu, menyusunnya dalam satu frame besar, supaya saya bisa melihat gambar utuhnya.
Gambar utuhnya sudah didesain oleh Sang Pencipta. Lalu Ia menyebarkannya di muka bumi, untuk saya temukan dan kumpulkan. Hidup rasanya hanya serangkaian usaha untuk mengetahui rencana besar Tuhan yang disebarkannya di antara kita dalam bentuk “kebetulan-kebetulan.” Dan bagi saya, entah mengapa seringkali potongan “kebetulan-kebetulan” itu saya temukan pada bulan Agustus seperti ini. Well, saya bisa bilang bahwa angka 8 adalah angka keberuntungan saya, itu mengapa bulan Agustus juga adalah bulan keberuntungan saya.


Takdir adalah kumpulan keringat dan air mata yang dilarutkan dalam doa-doa yang terus mengalir.


Bulan Agustus tahun ini, banyak pertanyaan-pertanyaan saya yang akhirnya menemukan jawabannya. Pun banyak pertanyaan-pertanyaan baru yang muncul. Untuk mempertemukan pertanyaan dengan jawaban itu, tidak ada jalan lain selain mengarungi sebuah sungai yang membentang diantara keduanya, dimana mengalir keringat dan air mata. Doa-doalah yang membuat sungai itu tak berombak besar sehingga bisa dilalui.
Terima kasih kepada semua orang yang sudah menjadi bagian dalam kisah saya. Untuk semua tangan yang memegang tangan saya saat akan jatuh. Untuk semua hati yang selalu mendengarkan. Untuk semua bahu dan punggung tempat bersandar. Dan untuk semua doa-doa yang membantu saya menyeberangi “sungai” itu.


Rasanya bukan kebetulan juga jika dua orang dari sahabat-sahabat saya sedang mengalami momen spesialnya pada bulan ini. Yang seorang sedang menyelesaikan disertasinya di London. Dan yang seorang lagi baru memulai PhDnya di Groningen. Saya berharap bisa segera menyusul mereka dan menemukan jawaban atas pertanyaan saya sendiri. Mungkin di bulan yang sama tahun depan? Semoga. Aamiin.


Nyaris sebagian besar kebetulan dalam hidup saya terjadi pada bulan ini. Bulan Agustus.
Yang jelas, cerita tentang saya memang dimulai pada bulan ini. Bulan Agustus.




Tepat di depan matamu ada sungai mengalir
Luas, sebuah sungai yang besar
Walaupun gelap dan dalam, walaupun arusnya deras
Tidak perlu ketakutan walaupun kau terpisah
Tepian pasti ada
Lebih percayalah pada dirimu

Di dalam hatimu juga ada sungai mengalir
Cobaan, sungai berat dan pedih
Walaupun tak berjalan baik, walaupun kadang tenggelam
Tak apa mengulang lagi dan janganlah menyerah
Disana pasti ada tepian
Suatu saat kau pasti akan sampai

Jangan alasan untuk diri sendiri
Jika tak dicoba tak akan tahu
Tiada jalan selain maju, selalu
Teruslah melangkah di jalan yang kau pilih

-- RIVER, JKT48 --


Tidak ada komentar:

Posting Komentar