Satu kalipun saya tidak pernah ragu. Engkau Maha Pengasih. Bahkan doa-doa yang hanya berani saya pikirkan, dan belum berani saya sampaikan, Kau telah mengabulkannya. Sebelum saya berdoa "Jika dia bukan jodoh saya, mohon jauhkanlah", Engkau telah menjauhkan saya dari dia.
Satu kalipun saya tidak pernah ragu. Engkau Maha Mendengar. Suara hati saya yang terdalampun, bahkan yang saya sendiri sering tidak menyadarinya, Engkau telah mendengarnya.
Maka rasanya tidak perlu pergi ke tempat tertentu supaya Engkau mendengar doa-doa saya. Jika memang Engkau Maha Mendengar, maka dimanapun saya berdoa, Engkau tetap mendengarnya kan?
Maka saya datang bukan sekedar untuk meminta.
Katanya, jika seseorang mendatangiMu selangkah, Engkau mendekatinya sehasta. Jika seseorang mendekatimu dengan berjalan, Engkau berlari.
Jika kini aku datang kepadaMu beratus kilometer, akankah Kau memelukku?
Maka kini saya datang. Bertamu ke rumahMu untuk bertemu. Hanya itu sebenarnya yang paling saya inginkan. Jika kemudian saat kita berbincang, Engkau berkenan mengiyakan beberapa permintaan saya, apa saya salah jika berharap?
Maka kini saya datang. Bertamu, menyerahkan hati. Semoga Engkau berkenan.
Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.
Sabtu, 15 Februari 2014
Kamis, 13 Februari 2014
SAYUR ASEM
Aku tidak mengerti mengapa banyak orang yang tidak
bisa bertahan lama di suatu pekerjaan, lalu pindah kesana-kemari, entah mencari
apa. Tantangan. Mungkin itu yang mereka cari. Mungkin mereka segera bosan
dengan rutinitas sehingga mencari bidang lain yang baru, yang menurut mereka
lebih menantang.
Padahal aku bisa tahan bertahun-tahun pada satu
pekerjaan yang sama. Apa itu artinya aku yang tidak suka tantangan?
Aku juga tidak mengerti. Mengapa dua orang yang saling
menyayangi kemudian merasa saling bosan? Apakah karena sudah tidak ada
tantangannya lagi?
Padahal aku merasa selalu ada hal yang baru setiap
hari, bahkan pada hubungan yang sama.
Aku juga tidak mengerti mengapa orang lain lebih cepat
merasa bosan denganku? Apa karena aku bukan orang yang pandai membuat kejutan?
Atau batas rasa bosanku jauh lebih tinggi dibanding orang normal lainnya.
Padahal aku bisa tahan bersama seseorang dalam waktu
lama,,, bahkan jauh setelah kami tidak lagi bersama.
Tapi dia tidak.
Apa aku adalah orang yang begitu membosankan?
Nyatanya, kebosanan bukan terjadi pada hal yang tidak
kita sukai. Tapi justru pada hal-hal yang sangat kita sukai. Misalnya kamu.
Dulu kamu yang bilang bahwa kamu merasa nyaman dengan
pekerjaan itu. Kamu dulu selalu bersemangat bekerja. Datang pagi hari, lalu
pulang menjelang malam, dengan menceritakan segudang pengalaman menarik
kepadaku. Tapi kini kamu tidak pernah bercerita tentang pekerjaanmu dengan
antusias lagi. Entah karena pekerjaanmu memang membosankan. Atau karena semua
hal sudah kamu kuasai sehingga kamu tidak lagi menemukan tantangan. Atau kamu
hanya sedang lelah?
Apa rasa suka yang berlebihan juga bisa menyebabkan rasa
bosan suatu saat nanti? Misalnya kamu.
Dulu
menyukai sayur asem.
Tapi karena memakannya hampir setiap hari, kamu menjadi muak. Merasa bosan.
Lalu tidak mau lagi makan sayur asem.
Aku rasa,
makin sering kita bertemu/
berinteraksi dengan seseorang/
sesuatu, risiko kebosanan akan meningkat secara eksponensial.
Seperti yang
terjadi padamu
sekarang. Karena terlalu antusias,
kamu bahkan bekerja hingga melewati jam kerja normal. Intensitas
kerja yang terlalu tinggi menyebabkan
timbulnya kejenuhan prematur. Mungkin itu mengapa kamu sudah merasa bosan
bekerja di sana bahkan sebelum dua bulan berlalu.
Mungkin begitu juga dengan pertemuan yang terlalu sering.
Tapi aku mau menceritakan satu rahasia.
Banyak teman-teman kita yang dulu selalu berkata “Gue udah
muak kuliah,” tapi setelah mereka lulus, banyak yang ingin melanjutkan kuliah.
Terlepas apapun motif mereka melanjutkan kuliah, entah hanya karena gengsi atau
gelar semata, toh mereka tetap kembali ke kampus.
Juga seperti acara reuni yang selalu menyenangkan karena
kita telah lama tidak bertemu dengan orang-orang yang dulu kita temui setiap
hari.
Mungkin itu rahasianya. Kita perlu pergi sejenak dari
rutinitas. Menjauhkan diri dari hal yang setiap hari kita lakukan. Mungkin juga
dari orang-orang yang setiap hari kita temui.
Selamat berakhir pekan. Lakukanlah hal-hal, selain
pekerjaan, yang kamu sukai. Karaoke bersama teman-temanmu, misalnya. Atau
nonton dengan kakakmu. Atau memandikan landak abangmu. Atau makan seafood
bersama ayah dan ibumu.
Sementara itu, aku pergi sebentar ya. Semoga saat nanti
aku kembali, kamu sudah bisa merindukanku.
Selasa, 04 Februari 2014
Kata Sayang
Saya dibesarkan di keluarga yang tidak mengenal kata
sayang.
Di rumah ini, kata
"sayang" disampaikan dengan suara bawel Ibu yang membangunkan di pagi
hari. Di rumah ini, kata "sayang" disampaikan dengan doa tengah malam
Bapak yg diam-diam tak terdengar. Di rumah ini, kata "sayang" diungkapkan
dengan suplai drama-drama korea dari adik saat saya hampir gila mengerjakan
tugas akhir.
Di rumah ini, kata
"sayang" dikatakan dengan telepon Ibu yang meneror semua teman saya
saat ponsel saya tidak bisa dihubungi. Di rumah ini, kata "sayang"
dinyatakan dengan amarah Bapak saat saya pulang terlalu malam. Di rumah ini,
kata "sayang" diungkapkan dengan ledekan tiada henti adik tiap malam
Minggu "Ini malam Minggu atau malam Jumat? Rumah sepi amat, nggak ada yang
ngapelin?"
Saya dibesarkan di keluarga yang tidak mengenal ucapan
selamat ulang tahun.
Di rumah ini, "selamat ulang
tahun" diucapkan dengan kalimat "Semoga Ibu segera dapet cucu",
"Semoga segera ada yang bisa gantiin Bapak untuk benerin genteng" dan
"Meski anggur lebih enak daripada apel, tapi semoga kakak gue ada yang
ngapelin, daripada dianggurin mulu."
Terlalu jengah rasanya menyatakan cinta pada
orang-orang ini. Mereka
akan menertawakan dan bilang saya sok romantis.
Jadi, singkat saja, dalam surat ini, saya cuma mau
bilang "Saya cinta Ibu, Bapak dan Etty."
Sabtu, 01 Februari 2014
KAMU YANG (tidak lagi) SAYA BENCI
Tidak ada waktu yang layak dibenci
Karena waktu tidak pernah salah
Bahkan Tuhanpun bersumpah atas nama waktu
Kamu,
Banyak orang
yang benci kamu. Katanya saat kamu datang, orang-orang terpaksa melepaskan
kesenangan mereka. Saat kamu hadir, mereka serasa ditarik paksa dari surga dan
diceburkan ke neraka. Mereka ngomong begitu seolah-olah mereka sudah pernah ke neraka atau ke surga.
Kamu,
Banyak orang
yang benci kamu. Mereka bilang, kekejaman dunia dimulai ketika kamu muncul.
Terutama mereka yang tinggal di kota besar, sangat membencimu. Katanya, mereka
terpaksa menghadapi kekejaman bos mereka gara-gara kamu. Mereka terpaksa
menempuh macetnya jalan, busuknya udara dan kerasnya kehidupan ketika kamu
datang.
Maaf,
Dulu aku
seperti mereka. Membencimu sama besarnya. Mengira semua beban hidup ditumpukan
di pundakku tiap kamu menyapa. Segala ketakutan akan tumpukan pekerjaan, amarah
bos, tuntutan rilis produk dan ketatnya GMP bercampur aduk, lalu aku limpahkan
semua kekesalanku padamu. Seolah-olah itu semua salahmu. Seolah aku tidak
bertanggung jawab sama sekali atas segala kesialan itu.
Maaf,
Dulu aku
seperti mereka. Tapi sekarang tidak lagi.
Pekerjaanku kini
lebih banyak. Deadlinepun sering
berubah menjadi deathline. Banyak bos
yang menuntut banyak hal. Tapi aku tidak lagi menyalahkanmu. Aku belajar
menerimamu. Aku belajar mencintaimu.
Dan seperti
kata pepatah, jika kita mencintai sesuatu, ia akan balik mencintai kita sama
besarnya. Kini aku rasa, kamu telah jauh lebih ramah padaku.
Hidup tetap
berat. Tapi aku menjalaninya bersamamu. Hidup kadang sesak. Tapi aku tetap bernafas
pada suatu kamu.
Bukankah
semua pekerjaan sama melelahkannya? Kita hanya bisa memilih apakah akan
menjalani kelelahan yang menyenangkan atau kelelahan yang menyesakkan.
Aku memilih
menjalani kelelahan yang menyenangkan. Itu kenapa aku kini tidak lagi
membencimu. Karena bertemu denganmu sama artinya dengan bertemu adik-adik itu.
Adik-adik yang aku saksikan perubahannya dari waktu ke waktu. Karena dengan
mencintai mereka, aku belajar mencintaimu.
Senin,
Aku tidak
lagi membencimu. Aku mencintaimu sebagaimana adanya kamu. Karena hanya dengan
melaluimu, aku bisa bertemu mereka. Murid-murid kesayanganku.
NOBITA
Dear Nobita,
Yang
menemani saya setiap hari Minggu jam 8 pagi. Sejak saya SD, selama 20 tahun ini.
Sejak saya
kelas 1 SD, kamu kelas 5 SD. Sekarang saya sudah selesai kuliah, kamu masih aja
kelas 5 SD. Apa masa-masa SD terlalu membahagiakan sehingga kamu nggak rela
melepasnya?
Kalau
dipikir-pikir, iya juga sih. Mungkin masa SD adalah yang paling menyenangkan. Dulu kita menganggap dipaksa bangun pagi-pagi
untuk mandi dan sekolah adalah suatu penindasan. Waktu itu kita belum sadar,
nanti setelah dewasa kita tidak lagi perlu dipaksa bangun pagi, karena
semalaman memang nggak tidur karena pekerjaan kantor.
Dulu kita
menganggap guru matematika adalah teror sepanjang masa. Waktu itu kita belum
sadar bahwa nantinya kita akan bertemu bos yang seperti dementor ... menyerap
seluruh kebahagiaan hingga jiwamu hampa #ahseeekkk
Dear Nobita,
Kamu punya
banyak kekurangan. Tapi kamu tokoh utama dalam anime Doraemon. Seperti
Doraemon, yang katanya robot produk-gagal di masanya, tapi juga jadi tokoh
utama bersamamu. Doesnt it mean
something?
Bahwa tidak perlu menjadi sempurna untuk
menjadi tokoh utama.
Dengan
segala kekurangan, setiap kita adalah tokoh utama dalam hidup kita kan? Bahkan
meski beberapa kita merendahkan diri sendiri dengan menganggap bahwa kita hanya
figuran dalam hidup orang lain. Sesungguhnya Tuhan sudah menjadikan kita tokoh
utama, tapi kita yang merendahkan diri. Kita menjalani hidup yang dipilihkan
orang lain, sehingga kita merasa hanya sebagai figuran.
Everyone will die. But not everyone ever
live.
Dear Nobita,
Dari kamu,
saya belajar seberapa besar dampak sepotong
cinta.
Karena
kecintaan yang besar, kamu berubah. Dari seorang anak cengeng dan pemalas,
katanya nantinya kamu akan menjadi ilmuwan. Karena kecintaan yang besar dan
rasa kehilangan yang dalam kepada Doraemon yang harus kembali ke abad 22 karena
rusak parah, setelah dewasa kamu yang membuat prototype Doraemon. Begitu kata
orang-orang.
Bahkan meski
penciptamu, Fujiko Fujio, sudah meninggal, tapi karena kecintaan orang-orang
yang besar, mereka meneruskan hidupmu. Karena
cinta yang besar, saya tetap bisa terus bertemu kamu setiap Minggu, hingga
sekarang.
Dear Nobita,
Hidupmu
tidak sempurna. Seperti juga hidup semua orang di dunia ini. Tapi begitulah
hidup kan? Berharga, sebagai mana adanya.
Terima kasih
sudah selalu menemani selama ini. Dan mengingatkan bahwa tidak ada hidup yang
layak untuk disesali. Karena seberat apapun hidup, setiap dari kita memiliki
Doraemon, sahabat yang selalu membantu, meski tidak dengan kantong ajaibnya.
FARIS
Apa yang lebih buruk daripada cinta yang tak terkatakan?
Dear Bang Faris yang misteeerius,
Seperti nama akunmu, cinta memang misteeerius. Cinta kepada siapapun atau apapun, tak terkecuali.
Orang bilang "something better left untold". Tapi cinta bukan hal yang bisa dibiarkan tak terkatakan. Mungkin beberapa cinta memang tidak harus memiliki, tapi tidak ada cinta yang layak dipendam karena hanya akan menyebabkan penyesalan.
Meski begitu, cinta dan kebenaran adalah dua hal yang paling sulit untuk diungkapkan manusia. Ketakutan dan ego sering kali membuat manusia tidak bisa menyatakan cinta.
Pos cinta hadir memberikan solusi bagi para pecinta yang terlalu takut atau terlalu egois untuk menyatakan cinta secara langsung. Karena kadang yang kita butuhkan bukanlah supaya perasaan kita diketahui,,, kadang kita hanya perlu menyampaikan perasaan itu meski hanya lewat tulisan,,, mungkin juga tidak untuk kita kirimkan kepada siapa-siapa.
Dengan moto "we deliver your love", pos cinta tidak hanya mengantarkan kata cinta,tapi juga berbagai perasaan yang terpendam. Seperti "perahu kertas" yang mengirimkan cerita kepada "neptunus". Mungkin hanya itu yang kita butuh. Dan Pos Cinta menjawab kebutuhan itu.
Bang Faris yang baik hati,
Saya memang belum kenal Abang. Tapi saya yakin Abang baik hati. Mengapa? Karena hanya orang baik yang mau membantu menyampaikan "perasaan-perasaan" yang sulit disampaikan.
Jadi, Bang Faris yang besar hatinya,
Sebulan ini, saya titipkan surat-surat cinta saya lewat Abang ya.
Onegaishimasu.
Semoga segala yang misteeerius nantinya akan ditemukan oleh yang dicarinya atau yang menunggunya.
Onegaishimasu.
Semoga segala yang misteeerius nantinya akan ditemukan oleh yang dicarinya atau yang menunggunya.
Langganan:
Postingan (Atom)