Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Selasa, 04 Februari 2014

Kata Sayang

Saya dibesarkan di keluarga yang tidak mengenal kata sayang.

Di rumah ini, kata "sayang" disampaikan dengan suara bawel Ibu yang membangunkan di pagi hari. Di rumah ini, kata "sayang" disampaikan dengan doa tengah malam Bapak yg diam-diam tak terdengar. Di rumah ini, kata "sayang" diungkapkan dengan suplai drama-drama korea dari adik saat saya hampir gila mengerjakan tugas akhir.

Di rumah ini, kata "sayang" dikatakan dengan telepon Ibu yang meneror semua teman saya saat ponsel saya tidak bisa dihubungi. Di rumah ini, kata "sayang" dinyatakan dengan amarah Bapak saat saya pulang terlalu malam. Di rumah ini, kata "sayang" diungkapkan dengan ledekan tiada henti adik tiap malam Minggu "Ini malam Minggu atau malam Jumat? Rumah sepi amat, nggak ada yang ngapelin?"

Saya dibesarkan di keluarga yang tidak mengenal ucapan selamat ulang tahun.

Di rumah ini, "selamat ulang tahun" diucapkan dengan kalimat "Semoga Ibu segera dapet cucu", "Semoga segera ada yang bisa gantiin Bapak untuk benerin genteng" dan "Meski anggur lebih enak daripada apel, tapi semoga kakak gue ada yang ngapelin, daripada dianggurin mulu."

Terlalu jengah rasanya menyatakan cinta pada orang-orang ini. Mereka akan menertawakan dan bilang saya sok romantis.


Jadi, singkat saja, dalam surat ini, saya cuma mau bilang "Saya cinta Ibu, Bapak dan Etty."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar