Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Kamis, 13 Februari 2014

SAYUR ASEM

Aku tidak mengerti mengapa banyak orang yang tidak bisa bertahan lama di suatu pekerjaan, lalu pindah kesana-kemari, entah mencari apa. Tantangan. Mungkin itu yang mereka cari. Mungkin mereka segera bosan dengan rutinitas sehingga mencari bidang lain yang baru, yang menurut mereka lebih menantang.
Padahal aku bisa tahan bertahun-tahun pada satu pekerjaan yang sama. Apa itu artinya aku yang tidak suka tantangan?

Aku juga tidak mengerti. Mengapa dua orang yang saling menyayangi kemudian merasa saling bosan? Apakah karena sudah tidak ada tantangannya lagi?
Padahal aku merasa selalu ada hal yang baru setiap hari, bahkan pada hubungan yang sama.

Aku juga tidak mengerti mengapa orang lain lebih cepat merasa bosan denganku? Apa karena aku bukan orang yang pandai membuat kejutan? Atau batas rasa bosanku jauh lebih tinggi dibanding orang normal lainnya.
Padahal aku bisa tahan bersama seseorang dalam waktu lama,,, bahkan jauh setelah kami tidak lagi bersama.
Tapi dia tidak.
Apa aku adalah orang yang begitu membosankan?

Nyatanya, kebosanan bukan terjadi pada hal yang tidak kita sukai. Tapi justru pada hal-hal yang sangat kita sukai. Misalnya kamu.
Dulu kamu yang bilang bahwa kamu merasa nyaman dengan pekerjaan itu. Kamu dulu selalu bersemangat bekerja. Datang pagi hari, lalu pulang menjelang malam, dengan menceritakan segudang pengalaman menarik kepadaku. Tapi kini kamu tidak pernah bercerita tentang pekerjaanmu dengan antusias lagi. Entah karena pekerjaanmu memang membosankan. Atau karena semua hal sudah kamu kuasai sehingga kamu tidak lagi menemukan tantangan. Atau kamu hanya sedang lelah?

Apa rasa suka yang berlebihan juga bisa menyebabkan rasa bosan suatu saat nanti? Misalnya kamu.
Dulu menyukai sayur asem. Tapi karena memakannya hampir setiap hari, kamu menjadi muak. Merasa bosan. Lalu tidak mau lagi makan sayur asem.

Aku rasa, makin sering kita bertemu/ berinteraksi dengan seseorang/ sesuatu, risiko kebosanan akan meningkat secara eksponensial.
Seperti yang terjadi padamu sekarang. Karena terlalu antusias, kamu bahkan bekerja hingga melewati jam kerja normal. Intensitas kerja yang terlalu tinggi menyebabkan timbulnya kejenuhan prematur. Mungkin itu mengapa kamu sudah merasa bosan bekerja di sana bahkan sebelum dua bulan berlalu.

Mungkin begitu juga dengan pertemuan yang terlalu sering.

Tapi aku mau menceritakan satu rahasia.
Banyak teman-teman kita yang dulu selalu berkata “Gue udah muak kuliah,” tapi setelah mereka lulus, banyak yang ingin melanjutkan kuliah. Terlepas apapun motif mereka melanjutkan kuliah, entah hanya karena gengsi atau gelar semata, toh mereka tetap kembali ke kampus.
Juga seperti acara reuni yang selalu menyenangkan karena kita telah lama tidak bertemu dengan orang-orang yang dulu kita temui setiap hari.

Mungkin itu rahasianya. Kita perlu pergi sejenak dari rutinitas. Menjauhkan diri dari hal yang setiap hari kita lakukan. Mungkin juga dari orang-orang yang setiap hari kita temui.

Selamat berakhir pekan. Lakukanlah hal-hal, selain pekerjaan, yang kamu sukai. Karaoke bersama teman-temanmu, misalnya. Atau nonton dengan kakakmu. Atau memandikan landak abangmu. Atau makan seafood bersama ayah dan ibumu.


Sementara itu, aku pergi sebentar ya. Semoga saat nanti aku kembali, kamu sudah bisa merindukanku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar