Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Sabtu, 01 Februari 2014

NOBITA

Dear Nobita,
Yang menemani saya setiap hari Minggu jam 8 pagi. Sejak saya SD, selama 20 tahun ini.
Sejak saya kelas 1 SD, kamu kelas 5 SD. Sekarang saya sudah selesai kuliah, kamu masih aja kelas 5 SD. Apa masa-masa SD terlalu membahagiakan sehingga kamu nggak rela melepasnya?

Kalau dipikir-pikir, iya juga sih. Mungkin masa SD adalah yang paling menyenangkan.  Dulu kita menganggap dipaksa bangun pagi-pagi untuk mandi dan sekolah adalah suatu penindasan. Waktu itu kita belum sadar, nanti setelah dewasa kita tidak lagi perlu dipaksa bangun pagi, karena semalaman memang nggak tidur karena pekerjaan kantor.
Dulu kita menganggap guru matematika adalah teror sepanjang masa. Waktu itu kita belum sadar bahwa nantinya kita akan bertemu bos yang seperti dementor ... menyerap seluruh kebahagiaan hingga jiwamu hampa #ahseeekkk

Dear Nobita,
Kamu punya banyak kekurangan. Tapi kamu tokoh utama dalam anime Doraemon. Seperti Doraemon, yang katanya robot produk-gagal di masanya, tapi juga jadi tokoh utama bersamamu. Doesnt it mean something?

Bahwa tidak perlu menjadi sempurna untuk menjadi tokoh utama.
Dengan segala kekurangan, setiap kita adalah tokoh utama dalam hidup kita kan? Bahkan meski beberapa kita merendahkan diri sendiri dengan menganggap bahwa kita hanya figuran dalam hidup orang lain. Sesungguhnya Tuhan sudah menjadikan kita tokoh utama, tapi kita yang merendahkan diri. Kita menjalani hidup yang dipilihkan orang lain, sehingga kita merasa hanya sebagai figuran.

Everyone will die. But not everyone ever live.

Dear Nobita,
Dari kamu, saya belajar seberapa besar dampak sepotong cinta.
Karena kecintaan yang besar, kamu berubah. Dari seorang anak cengeng dan pemalas, katanya nantinya kamu akan menjadi ilmuwan. Karena kecintaan yang besar dan rasa kehilangan yang dalam kepada Doraemon yang harus kembali ke abad 22 karena rusak parah, setelah dewasa kamu yang membuat prototype Doraemon. Begitu kata orang-orang.

Bahkan meski penciptamu, Fujiko Fujio, sudah meninggal, tapi karena kecintaan orang-orang yang besar, mereka meneruskan hidupmu. Karena cinta yang besar, saya tetap bisa terus bertemu kamu setiap Minggu, hingga sekarang.

Dear Nobita,
Hidupmu tidak sempurna. Seperti juga hidup semua orang di dunia ini. Tapi begitulah hidup kan? Berharga, sebagai mana adanya.


Terima kasih sudah selalu menemani selama ini. Dan mengingatkan bahwa tidak ada hidup yang layak untuk disesali. Karena seberat apapun hidup, setiap dari kita memiliki Doraemon, sahabat yang selalu membantu, meski tidak dengan kantong ajaibnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar