Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 April 2011

In This Circle

And it seems like
everything in this universe is united
fight you without mercy

They're all joining
hand to hand
form a circle
which has no beginning
nor ending

I'm confused
and get lost
in that circle
Where did i start?
When will i stop?

In this circle with no beginning or ending
I'm struggling
Try to pull myself out

But in the end,
in this circle without beginning & ending
I start dancing around
Enjoy every thing i can

I sing "la-la-la"
And tap my toe
Enjoying this suffer

In this circle
which has no beginning
nor ending

ILLUSION vs REALITY

When i see the sky
and cloud sketch your smile
the blue and grey seems like an illusion
But when i turn to your face
I know that this is real
This heartbeat
This feeling
This love
and so this pain
this scratch
Then tell me now
If that beautiful view is just my imagination
Why should this wound is so real?

untitled

Seperti apa rasanya jatuh cinta?
Seperti apa pula patah hati?
Seperti dua dunia jatuh menimpamu
Membuatmu tertawa
Hingga mati karena sesak nafas

Rhapsody in Blue

Hey You,
The one whose face is like a perfect statue
Music can only make you tap a toe
Attach in my brain, the memory of you

You bring me a strange feeling, something new
That i have never knew
Everytime with you is as sweet as honey dew

Do you remember when we go to the Zoo?
Drink our favorite milk and launging when we say together  "moooo"
And have a chit-chat about SuJu

Your charm is like a glue
You fastly replicate in my mind, like a virus of flu

And when you asked me to meet in one day of a "haru" (spring)
"Isshoni hanami shimasho," you say, to see sakura bloom
You make me hardly breath, i got apnoe
Is it true?
Is it a clue?

And my heart was whistling "Rhapsody in Blue"


#hey-it's-rhyming (rada-maksa)

Metabolisme Cintamu

Aku menerka-nerka
Apa lagi yang harus kulakukan?
Apa aku salah perhitungan?
Sehingga HLB-cinta yang kuberi tak sesuai dengan HLB yang kau butuh?

Bukankah emulgator-pengertian yang kuberikan sudah sekuat triethanolamin …
apakah itu belum cukup juga untuk menurunkan tegangan hatimu terhadapku?

Aku memberimu perhatian-perhatian kecil,
karena kata bu Silvi, makin kecil globul-globul perhatian itu maka makin terdispersi merata dalam emulsi hubungan kita.
Lalu tidakkah kau merasa bahwa diriku sudah terdispersi merata dalam ingatanmu?

Bahkan sudah kutambahkan pengertianku sebagai ko-surfaktan,
Tidakkah juga itu cukup untuk membentuk mikroemulsi sehingga perasaan ini bisa masuk ke pembuluh darahmu?

Lalu mengapa juga cinta ini tak sampai ke hatimu?
Apa sayang ini perlu ku-enkapsulasi seperti SUV liposom?
Lalu ku-PEG-ilasi sehingga beredar lama di di setiap aliran darahmu?
Kutambahkan ligan-folat-kesabaran sebagai marker
Agar bisa tertarget ke hatimu dan controlled-release di sana
Sehingga rasa sayangmu bertahan selamanya untukku

Apa itu semua belum cukup juga, hyung?
Apa belum juga untuk menghapus kenangan masa lalumu dengannya?
Apa aku harus menghapusnya paksa?
Seperti karbonmonoksida yang mengusir oksigen dan mengikat hemoglobin lebih kuat?

Tapi aku tidak mau cinta yang seperti itu
Bukankah hanya akan membuatmu apnea (sesak nafas) nantinya?

Tapi haruskah aku terus menunggu
Sampai hatimu memasuki fase first-pass-efect
Dan kenangan itu termetabolisme
Lalu terekskresi dari hati
dan ingatanmu?

Sampai kapankah itu?
Apakah proses cintadinamik itu
mengikuti metabolisme orde dua atau orde nol yang sangat lambat?

Waktu Kamu bilang Cinta

Waktu bu Silvi bilang
bahwa aku harus mencari metode analisis baru
untuk penentuan derajat subtitusi bahan penyalut itu
langsung terpikir olehku validasi metoda analisanya

Tapi waktu kamu bilang cinta
Kamu tidak pernah tahu
betapa sulitnya aku menetapkan parameter validasi
memastikan bahwa aku tidak salah mendengar
memastikan bahwa kamu tidak salah berkata
memastikan bahwa kamu tidak bercanda
atau sekedar merayu

Bagaimana aku tahu akurasi kata-katamu?
Bahwa yang kamu katakan
tepat seperti yang kamu maksudkan?
Dan bukan hanya aku yang salah mengerti?

Bagaimana presisi perasaanku
Bahwa aritmia yang kurasakan
waktu kau bilang cinta
benar berarti cinta?

Berapa repeatability (keterulangan) kata-kata itu?
Apa cuma aku yang kau ajak menikah?
Dan hanya aku?
Atau itu kata-kata sakti yang kamu ulangi kepada setiap gadis?

LOD (limit of detection) analit bisa kuhitung
Tapi bagaimana cara mendeteksi kejujuranmu?

Bagaimana linieritas hatiku dan hatimu?
Apa rasa sayangmu bertambah
seiring perhatian yang kuberikan?
Atau justru slope cinta kita negatif
dan cintamu akan memudar seiring waktu berlalu?

Seberapa besar robustness parameter kesetiaanmu?
Apa akan bertahan selamanya
Atau mudah goyah hanya karena gadis lain?

Waktu kamu bilang cinta
Semua ilmu yang kupelajari
serasa tidak berguna
karena tidak satupun parameter yang ingin kupastikan yang bisa kuvalidasi
karena tidak sedikitpun aku yakin kamu benar-benar cinta

Rasanya lebih susah memvalidasi hatimu
Daripada meminta tanda tangan pak Marno di Protokol Validasi Metode Analisa

Amnesia can't take it

People come and go in our life,
but not in our mind

They come without asked,
and go with no permission,
But left a trace
which somehow can not be traced back

And some memories do exist
The bad and the good
And even the bad ones are hard to forget
But ironically, the good ones are even harder to be detached

And the feeling inside keep remain
No matter how hard we try to deny it
They keep their existence
and form inclusions
stronger in our heart
rather than in our brain

Even it’s not always blossom like spring,
it never fall as autumn.
Even we hope winter can freeze it to death,
summer always be there
saving it in warm-little-space of  heart
Through the time & space

So maybe that’s why
Amnesia can only  erase the story,
not the feeling
of being loved & hurt

When we meet again

Hai Barra, Hai Sarah

Barra Ghazali
Hai tampan bermata elang
Si tinggi berkulit coklat, yang membuat gadis-gadis tergila-gila
Yang pintar tapi rendah hati
Yang pendiam, tapi gagah berwibawa
Yang suara marahnya menggelegar
Membuat adiknya yang nakal mengkerut di hadapannya
Tapi senyumnya membuat umat merasa tentram
Duplikat ayahnya

Sarah Rumaisha
Hai cantik
Si humoris yang mata kucingnya selalu berbinar nakal
Tidak sepandai sang abang
Tapi cerdas dan banyak akal
Yang kenakalannya selalu membuat si abang marah
Tapi senyumnya membuat bunga-bunga bermekaran

Hai Barra dan Sarah
Meski  tak sabar hati bertemu kalian
Kalian mau bersabar sebentar lagi kan?

Kami  masih saling mencari
Mungkin sempat berselisih jalan
Tapi belum tepat waktunya

Hai Barra dan Sarah
Tunggulah sebentar lagi
Ibu hanya sedang menunggu ayah kalian

Ketika

Ketika dunia terus berputar, dan duniaku sendiri berhenti dan diam

Ketika hiruk pikuk sekitar, dan aku sepi sendiri

Ketika rutinitas menjadi hampa, dan aku berwarna

Ketika aku jatuh cinta