Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Sabtu, 16 April 2011

Waktu Kamu bilang Cinta

Waktu bu Silvi bilang
bahwa aku harus mencari metode analisis baru
untuk penentuan derajat subtitusi bahan penyalut itu
langsung terpikir olehku validasi metoda analisanya

Tapi waktu kamu bilang cinta
Kamu tidak pernah tahu
betapa sulitnya aku menetapkan parameter validasi
memastikan bahwa aku tidak salah mendengar
memastikan bahwa kamu tidak salah berkata
memastikan bahwa kamu tidak bercanda
atau sekedar merayu

Bagaimana aku tahu akurasi kata-katamu?
Bahwa yang kamu katakan
tepat seperti yang kamu maksudkan?
Dan bukan hanya aku yang salah mengerti?

Bagaimana presisi perasaanku
Bahwa aritmia yang kurasakan
waktu kau bilang cinta
benar berarti cinta?

Berapa repeatability (keterulangan) kata-kata itu?
Apa cuma aku yang kau ajak menikah?
Dan hanya aku?
Atau itu kata-kata sakti yang kamu ulangi kepada setiap gadis?

LOD (limit of detection) analit bisa kuhitung
Tapi bagaimana cara mendeteksi kejujuranmu?

Bagaimana linieritas hatiku dan hatimu?
Apa rasa sayangmu bertambah
seiring perhatian yang kuberikan?
Atau justru slope cinta kita negatif
dan cintamu akan memudar seiring waktu berlalu?

Seberapa besar robustness parameter kesetiaanmu?
Apa akan bertahan selamanya
Atau mudah goyah hanya karena gadis lain?

Waktu kamu bilang cinta
Semua ilmu yang kupelajari
serasa tidak berguna
karena tidak satupun parameter yang ingin kupastikan yang bisa kuvalidasi
karena tidak sedikitpun aku yakin kamu benar-benar cinta

Rasanya lebih susah memvalidasi hatimu
Daripada meminta tanda tangan pak Marno di Protokol Validasi Metode Analisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar