Duh Tuhanku,
Saya merasa makin bodoh sekarang
saat semakin berusaha memahami ilmuMu
Semakin banyak kesadaran datang
betapa rumit dan sempurnanya ciptaanMu, meski pada makhluk sekecil viruspun
Duhai Penciptaku,
Sementara kami berusaha mensintesis kortison dalam 34 tahap
yang hanya menghasilkan rendemen 0.1%
KAU dengan mudah menyediakannya dalam tubuh kami
Duh Gusti,
Waktu Prof. Soleh bertanya
mengapa reaksi hidrasi itu hanya bisa selektif jika dilakukan oleh si kecil Rhizopus
dan tidak bisa oleh reaksi kimia di lab kami
Saya cuma bisa menjawab
Itu misteri Ilahi
Ya Rabbana,
Betapa sedikit yang kumengerti
hanya tidak sampai setetes dari ilmuMu yang bertebaran di muka bumi
maka manalah pantas si bodoh ini sombong?
Jadi kenapa mereka sombong, ya Rabb,,,
padahal KAU yang Maha Tahu
Dear Allah,
Betapa banyak ciptaanMu,
dari yang tak kasat mata sampai yang melampaui penglihatan
Tapi tidak sedikitpun yang terlewat dari perhatianMu
Justru hamba yang kecil ini yang sering melupakanMu :(
Maka nikmat Tuhanku yang mana lagikah yang pantas aku dustakan?
Ampun, duh Gusti Allah yang Maha Asih
Duh Allah
Yang Maha Luas Rahmatnya
Ijinkan si bodoh ini terus mencari ilmuMu yang tak terbatas itu.
Dan ya Rabb,
Yang Maha Kuasa...
Kalau mengatur seluruh jagat raya saja KAU tidak repot
Bisakah mengatur sedikit jalanku dan jalannya,
agar tidak terlalu berliku
dan tidak terlalu sering berselisih jalan? :)
(jeeehhh,, ujung2nya doa minta jodoh juga, hehehe)
Saya merasa makin bodoh sekarang
saat semakin berusaha memahami ilmuMu
Semakin banyak kesadaran datang
betapa rumit dan sempurnanya ciptaanMu, meski pada makhluk sekecil viruspun
Duhai Penciptaku,
Sementara kami berusaha mensintesis kortison dalam 34 tahap
yang hanya menghasilkan rendemen 0.1%
KAU dengan mudah menyediakannya dalam tubuh kami
Duh Gusti,
Waktu Prof. Soleh bertanya
mengapa reaksi hidrasi itu hanya bisa selektif jika dilakukan oleh si kecil Rhizopus
dan tidak bisa oleh reaksi kimia di lab kami
Saya cuma bisa menjawab
Itu misteri Ilahi
Ya Rabbana,
Betapa sedikit yang kumengerti
hanya tidak sampai setetes dari ilmuMu yang bertebaran di muka bumi
maka manalah pantas si bodoh ini sombong?
Jadi kenapa mereka sombong, ya Rabb,,,
padahal KAU yang Maha Tahu
Dear Allah,
Betapa banyak ciptaanMu,
dari yang tak kasat mata sampai yang melampaui penglihatan
Tapi tidak sedikitpun yang terlewat dari perhatianMu
Justru hamba yang kecil ini yang sering melupakanMu :(
Maka nikmat Tuhanku yang mana lagikah yang pantas aku dustakan?
Ampun, duh Gusti Allah yang Maha Asih
Duh Allah
Yang Maha Luas Rahmatnya
Ijinkan si bodoh ini terus mencari ilmuMu yang tak terbatas itu.
Dan ya Rabb,
Yang Maha Kuasa...
Kalau mengatur seluruh jagat raya saja KAU tidak repot
Bisakah mengatur sedikit jalanku dan jalannya,
agar tidak terlalu berliku
dan tidak terlalu sering berselisih jalan? :)
(jeeehhh,, ujung2nya doa minta jodoh juga, hehehe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar