Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Minggu, 20 November 2016

PENCARIAN

Dua hari lalu, saya membantu seorang mahasiswa untuk mengisolasi RNA dari sampel paru-paru mencit. Saat itu saya memintanya mengambil sampel yang tersimpan di freezer. Pertama kali dia datang kepada saya dengan membawa 8 dari 10 sampel yang ada. Dia bilang, dia tidak menemukan 2 sampel lainnya. Saya memintanya untuk mengecek kembali di tempat yang sama, karena kesepuluh sampel tersebut disimpan di kotak yang sama, sehingga tidak mungkin dia tidak menemukannya disana. Tapi dia kembali menemui saya 15 menit kemudian dan mengatakan bahwa dia benar-benar tidak menemukan tube berisi sampel yang saya maksud. Akhirnya saya mengikuti dia ke tempat penyimpanan sampel tersebut. Di kotak sampel tersebut, diantara 70 tube lainnya, saya tidak kesulitan menemukan 2 sampel yang dimaksud tersebut. Bukan karena saya tahu bagaimana rupa/ penampakan tube sampel yang saya cari, tapi karena saya benar-benar mencari tanpa ekspektasi apapun.

Saya bilang pada mahasiswa saya tersebut “You know what you are looking for. But you expect too much on seeing certain thing. That’s why you can not find the thing you search for eventhough it’s in front of your eyes.”

Sadarkah kita bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita seperti itu? Kita mencari sesuatu, tanpa tahu apa yang harus kita temukan. Kita menemukan sesuatu, tanpa tahu bahwa hal tersebut yang kita cari. Mungkin itu mengapa kita merasa tidak mendapatkan apa-apa. 
Misal kita mencari kebahagiaan kemana-mana, karena orang-orang lain tampak bahagia ketika mereka berada di tempat tertentu, atau saat mencapai hal tertentu, atau saat bersama orang tertentu. Padahal apa yang membuat orang lain bahagia belum tentu membuat kita bahagia. Kita mencari kemana-mana, tanpa tahu apa yang sebenarnya ingin kita temukan. Kita menemukan sesuatu tapi tetap merasa hampa karena kita merasa bahwa bukan itu yang kita cari.

Ketika kita mencari sesuatu, di kepala kita, kita sudah membayangkan tentang sesuatu tersebut. Di satu sisi, tentu hal ini baik, karena memberi tolak ukur tentang keberhasilan pencarian. Tapi di sisi lain, bisa jadi bayangan/ harapan kita tentang target yang kita cari tersebut tidak selalu sesuai dengan hal yang ada di kenyataan.
Misalnya, kalau di pikiran kita, kita sudah menetapkan bahwa yang harus kita temukan adalah Lee Min Ho, maka wajar saja kalau kita tidak pernah menyadari Song Jong Ki yang mondar-mandir di hadapan kita.
Seperti mungkin ketika kita mencari seseorang jauh-jauh kemana-mana, padahal yang kita cari sebenarnya selama ini sudah berada begitu dekat. Selalu di dekat kita.

Pertanyaan berikutnya, mengapa meski kita telah menemukan sesuatu, kadang kita tetap merasa perlu terus mencari?


Groningen, 29 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar