Miris hati gw beberapa hari ini. Gw ga pernah lagi bisa keluar rumah tanpa masker. Bahkan pada jam6 pagi gw ga bisa lagi melihat birunya langit. Asap kendaraan bermotor udah memenuhi seluruh jalanan di hadapan gw. Setiap pagi gw berangkat kerja dgn motor bokap gw (bokap gw yg mengendarai motor,,, gw mah santai2 memeluk beliau sambil menatapi langit dan kadang2 tidur, hehehe), dan gw ga bisa lagi melihat awan2 dengan jelas dan mengkhayalkan bentuk awan yg aneh2.
Betapa berubahnya bumi ini. Betapa cepatnya bumi ini berubah. Betapa makin jelas terlihatnya akhir kehidupan itu.
LANGIT GA AKAN SEBIRU BIASANYA LAGI
Entah kenapa tahun ini perusahaan gw spt punya promo "Visit jakarta 2009". hahaha, ini bukan dalam artian berlibur ya. Semua regional & internasional auditor berturut2 dateng ke Site jakarta. Preparing for TGA Audit, lagi,,,lagi,,, dan lagi,, Jadilah gw bekerja hari demi hari hanya untuk terus2an menyiapkan audit. Bersamaan dgn itu, gw berubah mjd pribadi yg berbeda.
Gw masih suka ketawa ngakak (yg ini ga tertahankan, hahaha),, gw masih suka ngocol garing ga jelas (yg ini udah bawaan lahir si, ditambah lagi kontaminasi rana),,, gw masih suka ngemil & makan banyak (karena ini hobi gw),,, tapi gw udah ga bisa lagi sedih & putus asa. Semua mood gw hanya tertransfer menjadi 2 bentuk: senang & marah.
Gw pikir psikis gw udah makin ga sehat aja kerja kaya gini. Tragisnya, gw ga bisa seeksppresif dulu dalam menunjukkan emosi.
Temen2 kuliah gw pasti tau bahwa pas kuliah dulu gw adl orang yg selalu mencoba menghindari konflik, meskipun jika ga terhindarkan, gw bisa menjadi orang yg sama sekali ga takut berdebat.
Nah, sejak gw kerja, ekspresi marah gw ga pernah leluasa lg tersalurkan karena di dunia kerja kita ga bisa serta merta mendebat orang lain hanya karena kita kurang setuju. Derajat toleransi gw bener2 diuji. Karena bersitegang dengan seorang partner saja di dunia kerja menyebabkan performance gw terhambat.
Gw,, seseorang yg selama masa sekolah selalu percaya bisa mengerjakan semuanya sendiri (shg gw ga pernah takut berantem ma orang lain),,, sekarang harus menyerah pada kenyataan bahwa gw harus bermain sbg team player. Dan posisi gw sbg kasta terbawah dari rantai makanan menyebabkan gw hanya punya 2 pilihan emosi: senang dan (berpura2 tidak) marah.
GUE GA AKAN PERNAH SELUGU DULU LAGI.
Belakangan ini gw menyesalkan sesuatu. Kepergian seseorang. Sampai saat ini gw sll merasa dia ga sepantasnya pergi. Dia terlalu pintar untuk pindah ke tempat yg baru. Meski gw sering berdebat dengannya, tapi gw selalu kagum pada daya analisanya.
Sayangnya, bukanlah yg kuat yg menang, tapi yg menanglah yg kuat.
Inilah bukti bahwa kepandaian saja ga cukup di dunia kerja. Ketekunan & tanggung jawab memegang peran yg sama pentingnya.
Gw mungkin ga akan pernah lagi berdebat dengan dia ttg science, analisa & farmasetika kami. Kami mungkin masih akan terus berantem & berdebat soal GMP application yg lain, tapi dalam konteks yg tidak lagi menggairahkan kehausan gw akan ilmu kefarmasian & formulasi. Ttg bagaimana membuat formula ini bisa diproduksi disini dan agar analisa produk itu within spec.
Hahaha. Betapa lucu menyadari betapa gw sering geregetan kesal padanya, dan di saat yg sama gw mengagumi dia.
HIDUP GA AKAN PERNAH SAMA LAGI TANPA PERTENGKARAN KEILMUAN DENGANNYA.
Betapa berubahnya bumi ini. Betapa cepatnya bumi ini berubah. Betapa makin jelas terlihatnya akhir kehidupan itu.
LANGIT GA AKAN SEBIRU BIASANYA LAGI
Entah kenapa tahun ini perusahaan gw spt punya promo "Visit jakarta 2009". hahaha, ini bukan dalam artian berlibur ya. Semua regional & internasional auditor berturut2 dateng ke Site jakarta. Preparing for TGA Audit, lagi,,,lagi,,, dan lagi,, Jadilah gw bekerja hari demi hari hanya untuk terus2an menyiapkan audit. Bersamaan dgn itu, gw berubah mjd pribadi yg berbeda.
Gw masih suka ketawa ngakak (yg ini ga tertahankan, hahaha),, gw masih suka ngocol garing ga jelas (yg ini udah bawaan lahir si, ditambah lagi kontaminasi rana),,, gw masih suka ngemil & makan banyak (karena ini hobi gw),,, tapi gw udah ga bisa lagi sedih & putus asa. Semua mood gw hanya tertransfer menjadi 2 bentuk: senang & marah.
Gw pikir psikis gw udah makin ga sehat aja kerja kaya gini. Tragisnya, gw ga bisa seeksppresif dulu dalam menunjukkan emosi.
Temen2 kuliah gw pasti tau bahwa pas kuliah dulu gw adl orang yg selalu mencoba menghindari konflik, meskipun jika ga terhindarkan, gw bisa menjadi orang yg sama sekali ga takut berdebat.
Nah, sejak gw kerja, ekspresi marah gw ga pernah leluasa lg tersalurkan karena di dunia kerja kita ga bisa serta merta mendebat orang lain hanya karena kita kurang setuju. Derajat toleransi gw bener2 diuji. Karena bersitegang dengan seorang partner saja di dunia kerja menyebabkan performance gw terhambat.
Gw,, seseorang yg selama masa sekolah selalu percaya bisa mengerjakan semuanya sendiri (shg gw ga pernah takut berantem ma orang lain),,, sekarang harus menyerah pada kenyataan bahwa gw harus bermain sbg team player. Dan posisi gw sbg kasta terbawah dari rantai makanan menyebabkan gw hanya punya 2 pilihan emosi: senang dan (berpura2 tidak) marah.
GUE GA AKAN PERNAH SELUGU DULU LAGI.
Belakangan ini gw menyesalkan sesuatu. Kepergian seseorang. Sampai saat ini gw sll merasa dia ga sepantasnya pergi. Dia terlalu pintar untuk pindah ke tempat yg baru. Meski gw sering berdebat dengannya, tapi gw selalu kagum pada daya analisanya.
Sayangnya, bukanlah yg kuat yg menang, tapi yg menanglah yg kuat.
Inilah bukti bahwa kepandaian saja ga cukup di dunia kerja. Ketekunan & tanggung jawab memegang peran yg sama pentingnya.
Gw mungkin ga akan pernah lagi berdebat dengan dia ttg science, analisa & farmasetika kami. Kami mungkin masih akan terus berantem & berdebat soal GMP application yg lain, tapi dalam konteks yg tidak lagi menggairahkan kehausan gw akan ilmu kefarmasian & formulasi. Ttg bagaimana membuat formula ini bisa diproduksi disini dan agar analisa produk itu within spec.
Hahaha. Betapa lucu menyadari betapa gw sering geregetan kesal padanya, dan di saat yg sama gw mengagumi dia.
HIDUP GA AKAN PERNAH SAMA LAGI TANPA PERTENGKARAN KEILMUAN DENGANNYA.
LIFE WILL NEVER BE THE SAME WITHOUT HIM.
Well yeah, satu-satunya yg ga berubah dalam hidup ini kan perubahan itu sendiri ya?
Gw harus terus berubah, mencari dimanakah potensi gw dibutuhkan & akan berkembang baik.
Mencari dimanakah semua aspek psikologi gw dapat tersalurkan dengan porsi yg tepat.
Mencari jalan untuk selalu lebih baik, lebih pintar, lebih bermanfaat.
Sebaik-baiknya manusia adalah yg bermanfaat bagi lingkungannya kan?
Well yeah, satu-satunya yg ga berubah dalam hidup ini kan perubahan itu sendiri ya?
Gw harus terus berubah, mencari dimanakah potensi gw dibutuhkan & akan berkembang baik.
Mencari dimanakah semua aspek psikologi gw dapat tersalurkan dengan porsi yg tepat.
Mencari jalan untuk selalu lebih baik, lebih pintar, lebih bermanfaat.
Sebaik-baiknya manusia adalah yg bermanfaat bagi lingkungannya kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar