Luna Lovegood inside. Noda Megumi outside.

Senin, 13 September 2010

Marriage

Pernah satu masa dalam hidup
Terpikir untuk tidak mengharapkan masa depan
Dan merasa tak akan pernah bahagia lagi

Dan tak juga berani memimpikan pernikahan

Bagai cerita2 di negeri dongeng
Dengan pangeran berkuda putih
Atau bahkan sekedar dengan lelaki sederhana yang baik hati penuh sayang
Karena merasa diri tak sepantas itu
Atau merasa diri tidak berhak

Lalu seseorang mengingatkan

Bukankah menikah bukan hanya sekedar menunaikan keinginan pribadi?
Karena menikah juga berarti membahagiakan keluarga
Dan terlebih lagi karena itu menggenapkan separuh agama?

"Tidakkah kamu ingin melahirkan anak2 yang membanggakan?

Generasi mendatang yang lebih kuat dari generasimu kini?
Anak2 yang lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih bermanfaat bagi sebanyak2 umat,,,
Yang akan membela bangsa & agamanya?"

Pertanyaan yang menohok pikiran & perasaan

Betapa egoisnya jika memutuskan kelanjutan generasi mendatang
Hanya karena kelemahan pribadi


"Karena sesuatu yang tidak diperjuangkan, tidak akan menjadi hak kita.

Bukankah masa depan harus diperjuangkan, barulah kita akan tahu, apakah itu hak kita atau bukan?
Bukankah generasi mendatang juga punya hak atasmu?"
Seorang teman yang bijak mengingatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar